Sukses

Berebut Bangku Sejak Pukul 04.00 WIB di Hari Pertama Sekolah

Ada siswa yang tiba di sekolah sejak pukul 04.00 WIB, padahal jam pelajaran baru dimulai pukul 07.00 WIB.

Liputan6.com, Brebes - Sejumlah kejadian tak biasa mewarnai momen hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru pendidikan 2017/2018, Senin (17/7/2017) di sejumlah daerah. Di Brebes, Jawa Tengah, misalnya, hari pertama sekolah diwarnai aksi orangtua siswa berebut bangku sejak pagi buta.

Upaya mencari bangku strategis salah satunya dilakukan oleh Jesika, siswa kelas IV SD Negeri 10 Brebes. Dia pagi-pagi buta berangkat dari rumahnya menuju sekolah yang berjarak sekitar 1 kilometer. Saat itu, matahari pagi belum tampak dan udara dingin masih membekap, azan Subuh belum terdengar.

Dengan diantar ibundanya, Jesika sudah tiba di sekolahnya sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi. Saat pertama kali datang ternyata sudah ada beberapa orang tua siswa siswi yang hadir.

"Sengaja datang ke sekolah pagi-pagi karena memang ingin dapat bangku di depan," ucap Jesika.

Beberapa orangtua datang di pagi-pagi buta demi mencarikan tempat duduk bagi anak-anaknya yang hari ini mulai berangkat sekolah untuk pertama kalinya. Bahkan, sampai-sampai orangtua itu menulis dengan menggunakan spidol di meja di ruang kelas nama anak-anaknya untuk menempati bangku tersebut.

Pemandangan itu juga terlihat di beberapa SD di Kecamatan Brebes dan Kecamatan Bumiayu. Di SD Dukuhturi 02 Bumiayu, siswa beserta orangtua tampak membawa tas dengan masih memakai pakaian bebas setelah azan subuh.

"Ya, biar dapat bangku paling depan buat anak saya. Makanya datang habis subuh seperti ini," ucap Ibti (42) salah seorang orang tua siswa SD Negeri Dukuhturi Bumiayu.

Ia berharap, dengan duduk di depan, anaknya bisa menerima pelajaran dengan jelas dan menjadi pintar. Ibti datang ke sekolah pagi-pagi buta bersama Gio anaknya. Setelah mendapatkan tempat duduk, mereka kembali pulang untuk makan, mandi dan bersiap sekolah.

Baru sekitar pukul 06.30 WIB pagi tadi, anaknya datang ke sekolah dengan menempati bangku yang sudah ditandai dengan menempatkan tas di atas meja.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, sudah menjadi tradisi setiap tahun ajaran baru sejumlah siswa dan orang tuanya datang lebih pagi. Setelah petugas sekolah datang dan langsung membuka pintu kelas orangtua siswa dan anaknya langsung berebut bangku untuk duduk paling depan.

Para siswa baru ini rata-rata ingin duduk paling depan sehingga harus berangkat pagi hari. Tak hanya kelas 1 yang datang ke sekolah, seluruh siswa dari kelas 2 sampai kelas 6 juga ikut berangkat pagi karena siswa cukup antusias di hari pertama masuk sekolah.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pejabat Antar Anak

Di Garut, Jawa Barat, sejumlah titik arus lalu lintas dikepung kemacetan pada hari pertama masuk sekolah. "Memang banyak orangtua yang mengantarkan anaknya pakai kendaraan sendiri, kebanyakan mobil," ujar Didin, warga Garut kota yang mengantarkan anaknya ke SMP 2 Garut.

Momen pertama tahun ajaran baru memang cukup istimewa bagi orangtua siswa, mereka ingin menyaksikan buah hatinya mengenyam pendidikan baru di berbagai tingkatan sekolah. "Saya rasa wajar saja, namun memang perlu ada penambahan petugas lalu lintas agar tidak macet," ujarnya.

Bahkan, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut, Jawa Barat, sejak pagi tadi terlihat mengantarkan anaknya ke sekolahnya masing-masing. Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, terlihat mengantar anaknya di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Persis 99, di Jalan Pataruman, Tarogong Kidul, Garut.

"Mengantarkan anak ke sekolah itu bisa menambah motivasi anak dalam belajar. Apalagi, ini kan awal masuk tahun ajaran baru," ujarnya.

Untuk memberi kelonggaran bagi PNS yang terlambat masuk kerja usai mengantarkan anaknya masuk sekolah, lembaganya telah memberikan dispensasi. "Wajar lah (telambat) ini kan hanya setahun sekali," ujarnya.

Iwan, salah satu PNS Garut mengakui adanya kelonggaran itu. Menurutnya, hal itu sebuah kebijakan yang diberikan pemerintah kepada warganya. "Memang pak wakil bupati pun tadi nganter dulu anaknya," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, usai pembukaan hari pertama sekolah hari sejumlah, sejumlah titik jalur lalu lintas yang berdekatan dengan sekolah mengalami kemacetan. Mulai kawasan pengkolan sepanjang Jalan A. Yani yang berada di sepanjang pusat kota Garut kemacetan tak terelakan, di sepanjang jalur itu berderet sejumlah sekolah negeri mulai SMPN 1 dan 2, SMPN 3 dan 5 Garut, kemudian MAN 1 Garut.

Kemudian, titik kemacetan lainnya berada di Jalan Mayor Samsu tempat sekolah yayasan pendidikan terbesar di Garut Al Musadaddiyah berdiri, hingga simpang lima Garut yang berdisi sekolah Persatuan Islam (Persis), Sekolah Pertanian, hingga SMKN 1 Garut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.