Sukses

Aksi Seni Damai Cegah Bahaya Laten Terorisme

Seluruh seniman dan budayawan Jambi dari segala genre akan berkumpul pada 27 Juli 2017 dalam kegiatan bertema terorisme.

Liputan6.com, Jambi - Sejumlah seniman di Jambi yang tergabung dalam Dewan Kesenian Jambi (DKJ) sepakat bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi melindungi warga dari pengaruh bahaya laten terorisme. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan kesenian damai.

Para seniman dan budayawan dinilai mampu mencegah penyebaran paham terorisme itu di tengah masyarakat. Dari data FKPT Jambi, dalam dua tahun terakhir terungkap tiga kasus terkait terorisme. Pertama, warga asal Jambi tercatat berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Kedua, tim Densus 88 Antiteror menangkap pasangan suami istri (pasutri) terduga teroris di Kota Jambi. Keduanya ditangkap di rumahnya di Kampung Bugis RT 35, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo.

Ketiga, warga Desa Lempur Danau, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci ditangkap karena diduga terafiliasi dengan ISIS.

"Para seniman maupun budayawan adalah suatu komponen yang sangat penting, kususnya untuk menyebarkan pesan kepada masyarakat, untuk ikut serta mencegah munculnya paham terorisme," ujar Ketua FKPT Jambi, Lukman Djafrie Sabtu, 15 Juli 2017.

Menurut Lukman, seniman atau budayawan, bisa memberi pesan bukan hanya melalui karyanya saja, tapi ketika melakukan kegiatan apapun. Pesan-pesan yang disampaikan itu bermakna untuk ikut serta mencegah paham atau bahaya terorisme.

Seniman, kata Lukman, dapat memainkan kontribusi terhadap upaya pencegahan terorisme yang tidak jarang menyalahgunakan ilmu pengetahuan, terkait seni budaya sebagai topeng dan tameng berbagai aksi terorisme.

Menurut purnawirawan Polri ini, terorisme adalah persoalan ideologi dan pemahaman yang salah tentang cita-cita yang tidak sesuai dengan NKRI. Maka itu, ia menyatakan bahwa peluru tajam, penangkapan dan penegakan hukum semata bukanlah jalan tunggal untuk memutus aktivitas terorisme di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Harian Dewan Kesenian Jambi (DKJ), Alamsyah Amir mengatakan, seniman dan budayawan mempunyai tugas untuk melembutkan hati, untuk melahirkan kesadaran, rasa cinta kepada tanah air, penghormatan kepada pahlawan, penghormatan kepada sesama manusia, penghormatan kepada guru dan orang-orang kecil.

"Pada prinsipnya, DKJ akan all out untuk membantu pencegahan masuknya paham terorisme dan radikalisme di tengah masyarakat. Jadi para seniman, bisa membuat karya khusus, untuk menyadarkan masyarakat, betapa bahayanya terorisme," ujar pria yang akrab disapa Alam ini.

Menurut Alam, DKJ telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilakukan FKPT Provinsi Jambi, yakni dengan menghimpun beragam seniman dan budayawan dari latar belakang keilmuan yang berbeda. Seluruh genre seni akan datang, seperti musik, tari, teater, film, sastra dan seni rupa.

Kegiatan para penggiat seni di Jambi itu bakal digelar di salah satu hotel ternama di Kota Jambi pada 27 Juli mendatang. Direncanakan akan dihadiri Gubernur Jambi Zumi Zola dan sejumlah pihak lainnya. Kegiatan itumengusung tema pelibatan komunitas seni dan budayawan dalam pencegahan terorisme.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.