Sukses

Serunya Jelajah Pagi di Kerimbunan Hutan Mangrove Pandansari

Wisata alam Hutan Mangrove Pandansari menjadi primadona baru di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Brebes - Wisata alam menjadi primadona baru di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terutama saat liburan panjang usai Lebaran. Jelajah di Hutan Mangrove Pandansari, misalnya.

Destinasi wisata baru ini terletak di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes. Pada musim liburan Lebaran lalu, banyak pengunjung yang mendatangi objek wisata alam tersebut sejak pagi hari. Mereka ingin melihat keindahan suasana pagi, terutama kerimbunan hutan mangrove atau pepohonan bakau.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mashadi yang mengelola tempat wisata tersebut menjelaskan, lonjakan wisatawan mulai terlihat saat hari pertama Lebaran.

"Dari hari pertama Lebaran sudah terlihat lonjakan dibanding hari biasa," ucap Mashudi kepada Liputan6.com, beberapa hari lalu.

Bahkan, menurut dia, jumlah pengunjung wisata alam hutan mangrove tersebut dari ke hari terus bertambah. Hari pertama Lebaran mencapai 2.500 orang, sedangkan hari kedua pengunjung meningkat sampai lebih 4.000 orang.

Pengelola terpaksa menutup loket pada jam dua siang, karena saat itu pengunjung sudah mencapai 5.000 lebih. "Itu saat hari kedua Lebaran, saya kaget karena semakin banyak. Dan, lebih kagetnya lagi ada kemacetan kendaraan sepanjang tiga kilometer," ujar pria yang sering memakai pakaian serba hitam itu.

Hingga H+7 atau 1 Juli 2017, imbuh dia, pengunjung tetap saja meramaikan wisata alam hutan mangrove. Banyak dari mereka yang ingin mengabadikan momentum tersebut dengan selfie atau swafoto bersama keluarga. Tak sedikit pula yang menikmati makan siang di dalam kawasan konservasi hutan mangrove.

Jelajah hutan mangrove di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, menjadi primadona baru wisata di Kabupaten Brebes, Jateng. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Buat menikmati tracking mangrove, pengunjung tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup Rp 20.000 saja, wisatawan bisa sampai di hutan mangrove menggunakan perahu sekitar 15 menit dari dermaga. "Hari biasa Rp 15 ribu, untuk libur Lebaran naik jadi Rp 20 ribu," Mashadi menerangkan.

Salah satu pengunjung, Yusrin (50) asal Jakarta, mengaku sangat menikmati wisata hutan mangrove itu. "Tempatnya asri, rindang sekali dan ini cocok untuk menyegarkan pikiran kita," kata Yusrin yang mendapat rekomendasi tempat tersebut dari keluarganya di Brebes.

Adapun wisata baru itu membawa berkah atau rezeki tersendiri bagi warga lokal. Lina (30), penjual minuman di sekitar area tracking mengatakan, ia bisa meraup untung hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.

Jelajah hutan mangrove di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, menjadi primadona baru wisata di Kabupaten Brebes, Jateng. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

"Harga standar, saya tidak menaikkan harganya, tapi berhubung pengunjung banyak, jadi dagangan saya bisa laku banyak," tutur Lina.

Selain tracking di hutan mangrove, para pelancong juga bisa menikmati wahana lain seperti Taman Kupu-Kupu, Taman Burung, dan Konservasi Kepiting Soka.

Sementara itu, untuk menjamin keselamatan pengunjung hutan mangrove, Mashadi menjelaskan, panitia bekerja sama dengan petugas keselamatan. "Untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kami dibantu petugas keamanan dan kesehatan, seperti tim SAR, tim medis, TNI, dan Polri," ucap Mashadi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.