Sukses

Angka Keramat Kota Palangka Raya, Calon Ibu Kota Baru Indonesia

Ada jejak Presiden pertama RI Sukarno dalam angka keramat Kota Palangka Raya.

Liputan6.com, Liputan6.com, Palangka Raya - Rencana pemerintah pusat untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Jakarta, salah satunya ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) ditanggapi pro dan kontra oleh masyarakat.

Salah seorang tokoh masyarakat Dayak Kalteng, Sabran Achmad mendukung rencana pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan. Ia bahkan meminta pemerintah pusat segera menetapkan lokasi calon ibu kota.

"Sebaiknya jangan hanya wacana saja, segera putuskan mana yang dipilih. Kasihan masyarakat Dayak jadi terombang-ambing karena dampaknya sangat luar biasa," ujarnya ketika ditemui, Minggu, 9 Juli 2017.

Ia menyatakan selama pemerintah masih mengambangkan keputusan lokasi pemindahan, warga daerah yang digadang-gadang menjadi ibu kota baru akan menerima dampak sosial beragam. Salah satunya adalah melambungnya harga tanah.

"Karena itu saya berharap kepada pemerintah Provinsi Kalteng sebaiknya saat dalam posisi menunggu saja dari pemerintah pusat dan nanti setelah ada putusan, baru kemudian diambil langkah selanjutnya," ucap Sabran.

Mantan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng yang juga satu-satunya saksi mata yang masih hidup saat peletakan batu pertama pendirian Kota Palangka Raya oleh Presiden Soekarno menyatakan pendirian kota itu sangat istimewa.

Selain karena diresmikan langsung Ir Soekarno, Presiden RI kala itu, juga karena Palangka Raya resmi menjadi provinsi ke-17 Indonesia. Tanggal peresmiannya bahkan dipilih pada 17 Juli 1957.
‌
"Jadi bagi kita (warga Palangka Raya), angka 17 itu merupakan angka keramat," ujar Sabran.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.