Sukses

Solusi Wanita Lulusan ITB untuk Isi Dompet Sopir Angkot Bandung

The Angkoters atau layanan naik angkot di Kota Bandung melalui aplikasi perbincangan di ponsel tersebut belum lama ini diujicoba.

Liputan6.com, Bandung - Peralihan moda transportasi publik seperti angkutan kota (angkot) ke kendaraan pribadi menuai persoalan. Di Kota Bandung, misalnya. Sebagian sopir angkot di ibu kota Provinsi Jawa Barat, belakangan ini kerap mengeluhkan sepinya penumpang.

Keluhan para sopir angkot itu ternyata menggerakkan hati Liea Fadli (21). Ia berupaya membantu pendapatan sopir dengan menciptakan The Angkoters. Layanan naik angkot di Kota Bandung, melalui aplikasi perbincangan di ponsel tersebut belum lama ini diujicobakan.

Liea mengakui, layanan ini baru sebatas diviralkan di akun Instagram The Angkoters ketika Lebaran. Hal itu dilakukan untuk menyebarluaskan informasi tentang The Angkoters kepada masyarakat umum.

Sementara, calon penumpang yang hendak menggunakan jasa The Angkoters, bisa memesan via chat atau fasilitas perbincangan di akun Line The Angkoters sama nomor WhatsApp.

"Biar (sopir) dapat penumpangnya saya mengandalkan brand awareness, diviralkan di grup-grup WhatsApp kampus saya dulu karena market-nya juga lumayan kalau di dalam kampus. Setelah sudah ada cukup profit buat pasang iklan Instagram, saya mau memviralkan lebih jauh lewat situ (Instagram)," ucap Lia saat berbincang dengan Liputan6.com via pesan elektronik, Rabu, 5 Juli 2017.

Sejak diviralkan, Liea mengaku tak sedikit warganet yang menanyakan tentang The Angkoters ini. "Belum ada yang naik angkotnya memang karena pas Lebaran baru mengepos dan baru disebarkan ke media sosial yang saya punya," ujar dia.

Untuk menggunakan layanan The Angkoters, calon penumpang cukup memesan lewat pesan singkat (SMS) atau WhatsApp ke nomor 085321201683. Pemesanan bahkan bisa dilakukan dengan menggunakan Line ke akun @iag0039g.

Penumpang kemudian mengisi formulir pemesanan berisi nama, jenis carter, antar dan tujuan, tanggal antar dan jemput, serta jam antar dan jemput. Ada dua jenis carter, yakni pergi-pulang dan antar-jemput. Kedua jenis layanan ini hanya berbeda dari sistem penjemputannya saja.

Karena masih dalam tahap uji coba, tujuan carter angkot di The Angkoters masih terbatas, yakni ke Lembang, Cikole, Ciwidey, dan Pangalengan. Sementara, tarifnya berbeda-beda, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tergantung tujuan dan jenis carteran.

Lalu, apa bedanya sewa angkot The Angkoters dengan angkot lainnya?

The Angkoters memberikan layanan dengan fasilitas kondisi angkot yang bersih, memiliki tong sampah, sopir yang tidak merokok hingga ketepatan waktu penjemputan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berawal dari Naik Angkot

Liea Fadli bercerita pengalaman naik angkot pertamanya selama berkuliah. Awalnya, ia terpaksa menggunakan jasa angkot lantaran sepeda motornya mengalami kerusakan.

"Jadi, pas Januari sampai Mei kemarin saya sering banget pakai angkot (jurusan) Kalapa-Dago karena motor rusak, naiknya dari depan Rumah Sakit Borromeus ke Jalan Bukit Dago Utara. Seringnya macet kalau ke sana dan sedikit banget penumpangnya (sekitar 1-3 orang). Lalu, biasanya saya yang terakhir turun," tutur dia.

Saat perjumpaan dengan sopir angkot itulah, Liea mengaku sering dicurhati sang pengemudi. Tadinya, ia berpikir cukup memberikan tip pada sopir agar pendapatannya bertambah. Namun setelah dipikir ulang, cara tersebut tak cukup menyelesaikan persoalan sopir angkot.

"Terus kepikiran mengajak join tukang angkot yang dulu saya kenal dari kuliah. Saya jadi bagian 'marketing-nya' mereka. Saya buatkan brand, posternya, sosmed, dan menyebarkan informasinya di grup-grup unit kampus saya," kata dia.

"Pikir saya biar paling enggak ter-digitalized dan sudah siap diviralkan. Jadi, enggak ketinggalan amat maksudnya," perempuan lulusan Metrologi dan Instrumentasi di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menambahkan.

Sejauh ini, menurut Liea, bentuk kerja sama masih perjanjian secara verbal dengan para sopir. Namun dengan adanya layanan ini, sopir angkot akan mendapat pendapatan tambahan yang cukup signifikan.

Selain itu, dia menjelaskan, para sopir yang bekerja sama dipastikan untuk tidak merokok saat membawa angkot, menyediakan tempat sampah, selalu tepat waktu, dan membawa kendaraan dalam keadaan bersih.

Saat ini, kata Lia, terdapat belasan sopir angkot yang menyatakan minat untuk menyediakan armada yang dibutuhkan untuk mengantar penumpang The Angkoters. "Angkotnya masih yang jurusan Kalapa-Dago," katanya.

Dengan diluncurkannya layanan The Angkoters, Liea berharap sopir angkot di Kota Bandung, terdongkrak pendapatannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.