Sukses

Pembongkar Makam Korban Kecelakaan Diduga Incar Tali Pocong

Makam korban kecelakaan sempat dijaga ketat keluarga sebelum kejadian sebelum akhirnya dibongkar orang tak bertanggung jawab.

Liputan6.com, Jeneponto - Pihak Kepolisian dari Polres Jeneponto terus menyelidiki kasus pembongkaran misterius makam seorang korban kecelakaan pada Minggu, 2 Juli 2017. Pembongkaran makam itu terjadi tiga hari setelah gadis berusia 16 tahun tersebut dikebumikan.

Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sekitar makam, polisi menemukan fakta-fakta baru soal dugaan pembongkar makam gadis korban kecelakaan itu di Kampung Beru, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

"Dugaan awal kemarin yang membongkar adalah hewan liar, lalu kita menemukan fakta-fakta baru dan dugaan-dugaan baru terkait makam tersebut setelah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto, kepada Liputan6.com, Selasa, 4 Juli 2017.

Hery menjelaskan dari hasil olah TKP yang dilakukan, aparat kepolisian menemukan sejumlah jejak tangan dan jejak sepatu di sekitar makam SV. "Tapi kita belum bisa pastikan jumlah orang yang melakukan penggalian makam tersebut. Yang jelas dugaannya makam itu digali jam 04.00 dini hari pada hari Minggu kemarin," tuturnya.

Selain belum bisa memastikan jumlah orang yang menggali makam tersebut, aparat kepolisian juga belum mengetahui alat yang digunakan untuk menggali. Namun, ia memastikan makam gadis korban kecelakaan itu digali cukup dalam.

"Jadi, kecil kemungkinan kalau hewan liar, apalagi ternyata di daerah sini kurang babi liar atau anjing liar. Di sekitar TKP juga tidak kita temukan alat yang digunakan untuk menggali. Kemungkinan dibawa sama orang yang melakukan penggalian," katanya.

Keluarga Korban Kecelakaan Kecolongan

Terpisah, Kapolsek Tamalatea AKP Syahrul mengungkapkan dugaan sementara makam itu dibongkar adalah karena ingin mengambil tali pocongnya. Tali pocong, ucap dia, biasanya dijadikan syarat untuk menggunakan ilmu hitam.

"Karena kalau mayatnya yang dia mau ambil, kemungkinan posisi mayat bergeser, tapi posisi mayat tetap utuh dan tidak bergeser," ucap Syahrul.

Syahrul juga mengungkapkan hingga saat ini pihak keluarga almarhumah SV belum melapor ke pihak kepolisian terkait pembongkaran misterius makam SV. Namun, ia memastikan akan tetap memantau dan mengamankan lokasi sekitar makam agar kejadian serupa tak terulang.

"Keluarga korban belum melaporkan secara resmi ke kami dengan alasan tidak ingin kejadian itu terlalu terlalu diumbar, karena katanya cukup disabarkan saja. Tapi, kita akan tetap pantau dan berjaga jangan sampai kejadian serupa terulang kembali," ucapnya.

Sebelumnya, warga Kampung Beru, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, digegerkan dengan terbongkarnya sebuah makam seorang perempuan berinisial SV pada Minggu, 2 Juli 2017. Padahal, jenazah pelajar 16 tahun itu baru tiga hari dimakamkan.

SV merupakan korban kecelakaan lalu lintas dan sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit. Gadis belia itu akhirnya meninggal dunia pada Kamis, 29 Juni 2017.

Pihak keluarga telah berjaga di sekitar makam setiap malam karena SV merupakan anak gadis perawan yang meninggal di malam Jumat. Namun di hari ketiga, mereka lengah hingga pada Minggu pagi, anggota keluarga dan warga sekitar dihebohkan pembongkaran makam SV.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.