Sukses

Nyawa Remaja Batang Melayang Saat Menyelam di Curug Sigandul

Remaja itu hendak mengambilkan ponsel temannya yang jatuh di Curug Sigandul.

Liputan6.com, Batang - Nasib malang menimpa Ari (13), remaja asal Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ia meninggal dunia akibat tenggelam diduga terseret arus bawah Curug Sigandul di Desa Sodong, Minggu siang, 2 Juli 2017, sekitar pukul 10.30 WIB.

Korban tenggelam diduga karena tak mahir berenang saat bermain di curug bersama teman-temannya. "Jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ucap Kapolsek Wonotunggal Polres Batang AKP Doni Krestanto.

Ia menuturkan, kejadian bermula saat korban bersama teman-temannya bermain di sekitar Curug Sigandul. Tiba-tiba, telepon seluler milik temannya terjatuh ke dalam curug.

Korban lalu hendak mengambilkan ponsel temannya itu. Ia sempat dicegah oleh temannya, tetapi remaja itu tetap memaksakan diri.

"Karena memaksa nyemplung, korban pun tenggelam terbawa arus bawah Curug Sigandul. Saat ditolong oleh masyarakat sekitar, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya.

Berdasarkan pemeriksaan luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan. "Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut proses hukum," katanya.

Warga Dilarang Berenang di Pantai Sigandu

Guna mengantisipasi adanya wisatawan yang melakukan mandi atau berenang di pantai, Polsek Batang Kota Polres Batang berpatroli sekalian penyuluhan kepada warga yang sedang mandi atau berenang di Pantai Sigandu Batang pada Minggu, 2 Juli 2017.

"Kami tidak mau kecolongan dengan adanya pengunjung yang mandi atau berenang di laut karena sudah banyak korban terjadinya Laka Laut (terseret ombak)," ucap Kapolres Batang AKBP Juli Agung Pramono.

Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya laka di laut dengan berpatroli sambil menyisir bibir pantai guna mencegah pengunjung mandi atau berenang di objek wisata Pantai Sigandu Batang.

"Apalagi, gelombang laut di bibir pantai Sigandu ini bila tinggi, sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan para pengunjung itu sendiri," katanya.

Meski sudah ada larangan resmi, personel Polsek Batang Kota Polres Batang dan PAM swakarsa tetap berpatroli di sekitar bibir pantai guna melarang pengunjung mandi dan berenang di laut.

"Antisipasi ini dilakukan agar jangan sampai pengunjung mencuri kesempatan untuk berenang di lautan," jelasnya.

Selain mencegah terjadinya kecelakaan di laut, patroli juga digelar untuk mengamankan sepeda motor para pengunjung pantai. Pasalnya, aksi pencurian sepeda motor sedang marak terjadi di wilayah Batang Kota.

"Sekalian kalau memarkirkan kendaraan harus di tempat yang aman, atau titipkan pada tukang parkir dan kondisi motor harus sudah terkunci setang, kalau bisa dikasih kunci ganda," kata dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.