Sukses

Pagi di Laut Kidul, Indah atau Merana?

Lima tahun lalu, masih ada gundukan tinggi penghalang rob atau tsunami ketika gempa di pesisir Laut Kidul.

Liputan6.com, Cilacap - Pesisir selatan Jawa tak hanya sarat akan cerita mistis. Di balik ombak besar Samudera Hindia terselip cerita nestapa nasib sejumlah warga di sejumlah titik pantai yang akrab disebut Segoro Kidul atau Laut Kidul itu.

Salah satunya adalah di Pantai Singkil Indah, Desa Karang Pakis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Maraknya penambangan pasir beberapa tahun lalu menyebabkan pantai yang selalu ramai dikunjungi warga setiap musim Lebaran itu berubah total.

"Lima tahunan lalu, pantai ini ada gundukan tinggi penghalang air apabila ada air rob atau tsunami ketika gempa. Kini hilang karena penambangan," ujar Kasirin (33), warga Desa Karang Pakis, Kamis, 29 Juni 2017.

Akibat kondisi itu, kata Kasirin, setiap air laut meluap atau bahkan tsunami, sejumlah lahan pertanian warga di kawasan pesisir selatan menjadi rusak. Di lahan itu, mulai dari padi, kacang, cabai hingga kelapa banyak dibudidayakan warga.

Ombak yang tenang, kadang berubah ganas dan membawa kesan mistis. (foto : Liputan6.com/bangun santoso)

"Memang rob besar jarang, tapi saat meluap bisa merusak lahan pertanian kami. Ini pernah terjadi saat tsunami gempa di Cilacap beberapa tahun lalu," kata Kasirin.

Meski demikian, eksotisme Laut Kidul Jawa tetap menjadi magnet para pengunjung, khususnya saat Lebaran. Hampir setiap pantai, mulai Pantai Singkil, Karang Pakis, Pantai Karang Tawang, hingga Pantai Jetis di pesisir timur Cilacap yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen, ramai dikunjungi warga.

Seorang pengunjung menikmati kesendirian di pasir pantai yang terus ditambang. (foto : liputan6.com / Bangun Santoso)

"Setiap mudik Lebaran, kami pasti selalu datang ke Segoro Kidul. Pantainya indah, apalagi sekarang banyak hiburannya," ujar Slamet salah seorang warga Desa Karang, Sembung, Kecamatan Nusawungu saat ditemui di pantai Karang Pakis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.