Sukses

Usai Salat Id Wali Kota Semarang Galau, Ada Apa?

Liputan6.com, Semarang - Salat Id Idul Fitri 1438 Hijriah di Semarang, Jawa Tengah, Minggu pagi, 25 Juni 2017, digelar di berbagai tempat. Salah satunya di halaman Balai Kota Semarang.

Di halaman kantornya ini, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terlihat khusyuk mengikuti Salat Id dengan imam/khatib Profesor KH Abdul Jamil, guru besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo.

Namun, selesai mengikuti Salat Id, ternyata wali kota yang akrab disapa Hendi itu malah terlihat galau. Ia celingukan sambil menyambut jabat tangan masyarakat. Matanya mengawasi seantero halaman balai kota.

Tak tahan, Hendi akhirnya berjalan sambil menyalami warga Semarang yang mengikuti Salat Id. Ia kelihatan tak nyaman dan terus-menerus celingukan. Hendi sangat tidak fokus meskipun bibirnya selalu tersenyum dan menjabat erat tangan sejumlah warga Semarang yang mengajaknya bersalaman dan ingin berfoto bersama.

"Tolong ini koran-koran bekas langsung dikumpulkan, secepatnya tolong dibereskan," kata Hendi setelah tidak tahan menyaksikan lembaran koran bekas alas salat berserakan.

Yang mendapat perintah kelabakan ketika Hendi seperti tak sabar dan memunguti koran bekas di dekatnya. Baru kemudian ada dua sepeda motor roda tiga yang dikawal petugas kebersihan bergerak. Mereka bergerak cepat, mengambil koran-koran bekas yang ditinggalkan pemiliknya.

Kegalauan Hendi sejak selesai Salat Id  rupanya dipicu dengan pemandangan koran-koran bekas yang berserakan di halaman Balai Kota. Kepada Liputan6.com, ia menyebut bahwa sikap meninggalkan koran bekas atau sampah itu memang terlihat seperti hal sepele.

"Ini kelihatannya hal kecil tapi menjadi PR besar ke depan untuk mengubah perilaku masyarakat yang seperti ini," kata Hendi.

Hendi kemudian bercerita bahwa pencapaian Adipura lima tahun berturut-turut harus disertai perubahan sikap masyarakat dalam memperlakukan sampah. Adipura bukan sekadar penghargaan gagah-gagahan dan prestise saja.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.