Sukses

Jalur Alternatif Jika Terjebak Macet di Banyumas dan Cilacap

Ada 300 rambu terpasang di sepanjang jalur alternatif pemecah macet di Banyumas dan Cilacap.

Liputan6.com, Banyumas – Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah rute alternatif jika terjadi kemacetan di jalur utama mudik. Rute alternatif itu merupakan jalan berstatus milik kabupaten yang tersebar di jalur tengah dan jalur selatan Kabupaten Banyumas. Selain itu, Dinas Perhubungan bakal merekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi membeludaknya kendaraan di ruas rawan macet.

Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banyumas, Hermawan, mengatakan Dishub telah menyiapkan ruas jalur alternatif dan telah memasang sekitar 300 rambu penunjuk arah jalur alternatif. Pemasangan pemandu arah itu diharapkan bisa memudahkan pemudik menemukan jalur alternatif di luar jalur utama.

"Dishub Banyumas telah menyiapkan ruas jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik jika jalur utama terjadi kemacetan. Jalur alternatif tersebar di jalur tengah maupun di jalur selatan," kata Hermawan kepada Liputan6.com, Kamis, 22 Juni 2017.

Jika kemacetan terjadi di jalur penghubung antara Brebes-Banyumas, jalur alternatif yang bisa digunakan adalah jalur Pekuncen-Cilongok. Kendaraan dari arah barat akan dialihkan langsung ke Cilongok tanpa melewati Ajibarang yang merupakan pertemuan jalur tengah dan selatan. Selama ini, antara Pakuncen-Ajibarang kerap terjadi kemacetan akibat sempitnya jalur.

Jika terjadi kemacetan di jalur tengah wilayah timur, Dishub sudah mempersiapkan jalur Somagede-Kemranjen. Jika terjadi kemacetan di jalur selatan antara Tasikmalaya-Cilacap-Banyumas, Dishub juga telah menyiapkan rute alternatif Lumbir-Paningkaban-Ajibarang dan sebaliknya.

Bergeser ke timur, rute alternatif yang disiapkan antara lain Lesmana-Jatilawang, Somagede-Kemranjen, Legok-Cilongok, dan Notog-Cilongok.

"Jalur alternatif ini disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan lonjakan volume kendaraan atau juga disebabkan hal lain, seperti kecelakaan lalu lintas dan bencana alam," katanya.

Hermawan menjelaskan, pada H-3 Lebaran, terjadi peningkatan volume kendaraan hingga 100 persen di jalur tengah antara Kabupaten Brebes-Banyumas. Arus lalu lintas sempat tersendat di jalur penghubung pantura dengan jalur tengah antara Brebes-Banyumas di titik Pakuncen dan Ajibarang.

"Sendatan lainnya juga terjadi titik Jatilawang, di mana terdapat pertemuan antara jalur tengah dari Brebes dengan jalur selatan dari Tasikmalaya-Garut," ungkapnya.

Dia menyebut lalu lintas juga terhambat di perlintasan sebidang Sumpyuh dan Buntu. Selain itu, lalu lintas terhambat di Sampang karena letak lampu merah yang berdekatan dengan perlintasan sebidang kereta api.

Hermawan mengemukakan, untuk mengantisipasi kemacetan akibat meningkatnya volume lalu lintas kendaraan, Dishub Banyumas mengatur ulang waktu lampu lalu lintas. Lalu lintas dari arah barat dan timur lebih diutamakan.

"Di ruas Sumpyuh yang sempat tersendat, lalu lintas dari arah barat dan timur yang dibuka bersamaan diberi waktu 80 detik. Sementara, dari arah utara ke selatan dan sebaliknya hanya 20 detik," ujarnya mencontohkan.

Perlakuan serupa juga dilakukan pada lampu lalu lintas lain, seperti di Ajibarang, Wangon, dan Kota Purwokerto. "Dari Dishub, kita hari ini mengubah traffic, yang tadinya normal, misalnya seimbang. Sekarang kita utamakan dari barat diubah mulai hari ini," jelasnya.

Sementara di Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) Kabupaten Cilacap, Dinas Perhubungan juga mempersiapkan jalur alternatif di beberapa ruas rawan macet, antara lain di area perbatasan Jabar-Jateng.

"Jalur selatan kali ini mungkin tidak akan terlalu padat. Tetapi untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan lalu lintas akibat bencana alam dan sebagainya, kami menyiapkan jalur alternatif," kata Kepala Dinas Perhubungan Cilacap, Tulus Wibowo, Rabu 21 Juni 2017.

Jalur yang dipersiapkan itu antara lain Cukangleulesus-Sidareja-Kawunganten-Jerukelegi yang dipersiapkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan lalu lintas di jalur utama rute Majenang-Cimanggu-Karangpucung. Pasalnya, meski mendekati musim kemarau, hampir tiap malam terjadi hujan intensitas sedang hingga tinggi di wilayah ini.

"Kendaraan ke Banyumas atau Yogyakarta bisa melalui jalur ini," ujarnya.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.