Sukses

Inovasi Pengusir Kantuk ala Mahasiswa Malang

Saat denyut jantung menunjukkan gejala mengantuk, alat ini akan mengirim getaran mirip terapi kejut ringan.

Liputan6.com, Malang - Mengantuk bisa muncul tiba–tiba ke siapa pun, termasuk saat berkendara di jalanan. Ini menjadi salah satu faktor pemicu pengendara mengalami kecelakaan lalu lintas.

Untuk itu, tiga mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, berinovasi dengan membuat alat yang membantu pengendara tahu saat rasa kantuk atau mengantuk itu datang. Alat yang dinamakan Alas Duduk Anti Kantuk atau Alakantuk itu bisa dipakai selama di perjalanan.

Ketiga mahasiswa itu adalah Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan. Prayoga atau Yoga mengatakan, Alakantuk membantu pengendara mengenali gejala kantuk itu, yaitu saat detak jantung di bawah 80 denyut per menit (bpm).

"Sebenarnya alat ini untuk preventif. Jadi semisal lagi menyetir, nah alat ini dipakai terus jadi kalau tiba–tiba ngantuk alat ini langsung bergetar," kata Yoga di Malang, Selasa, 20 Juni 2017.

Alakantuk terdiri dari dua perangkat yaitu alas duduk dan sensor detak jantung. Alas duduk komponen utamanya adalah penggetar atau vibrator dengan didukung komponen elektronik lainnya. Komponen dibungkus dengan busa dakron yang biasa digunakan untuk bantal sehingga tetap nyaman digunakan.

Sedangkan, sensor detak jantung berfungsi mengukur detak jantung pengguna. Sensor ini ditempatkan di pergelangan tangan, didesain seperti gelang atau jam tangan. Jika denyut menunjukkan gejala rasa kantuk, alat akan bergetar seperti terapi kejut ringan.

"Getaran bisa meningkatkan detak jantung, bisa menormalkan kembali aliran darah dan mengusir rasa kantuk," ucap Yoga.

Tiga mahasiswa UB Malang yang berinovasi ALAKANTUK

Ketiga mahasiswa itu membutuhkan tiga bulan menghasilkan inovasi
tersebut. Alat telah diuji dan saat ini dalam proses mendapatkan hak
paten melalui LPPM Universitas Brawijaya Malang. Meski demikian, Yoga mengakui Alakantuk masih harus dikembangkan lagi, termasuk desainnya.

Tapi untuk kasus tertentu seperti mengantuk menghebat, pengendara disarankan berhenti beristirahat saat alat ini bergetar. Tujuan utama alat ini adalah menjaga fokus saat mengemudi dan tetap terjaga. Jika kantuk tak tertahankan, ya istirahat.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.