Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Jeratan Pidana Kasus Foto Salat Gaya Mabuk

Top 3 Berita Hari Ini, lima pemuda yang terekam dalam foto salat bergaya bak orang mabuk dijerat UUD ITE dan penistaan agama.

Liputan6.com, Pinrang - Top 3 Berita Hari Ini, salat bergaya bak orang mabuk yang dilakukan lima pemuda sambil bertelanjang dada, beserta seorang pemuda yang mengambil foto lalu mengunggahnya ke laman Facebook, membawa malapetaka bagi para remaja belasan tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Atas aksinya, mereka dijerat dengan pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) hingga pasal tentang penistaan agama.

Tak hanya itu, MA alias AR (16), MA alias AS (14), AK (14), YS alias OG (15), dan RM (13) juga terancam hukuman lima tahun penjara.

Sementara di Sidrap, Sulawesi Selatan, polisi menggerebek sebuah gubuk kayu kecil di tengah hutan yang lengkap dengan komputer dan jaringan internet.

Tersiar kabar, gubuk tersebut ternyata digunakan oleh sindikat penipuan online yang beraksi lewat telepon untuk memperdaya korbannya.

Hingga malam ini, berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (16/6/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. 6 Pemuda Kasus Foto Salat Mabuk Dijerat Pasal Penistaan Agama

Ilustrasi kepala kedudukan saat salat

Lima pemuda yang terekam dalam foto salat bergaya bak orang mabuk dan bertelanjang dada, beserta seorang pemuda yang mengambil foto lalu mengunggahnya ke laman Facebook dijerat pasal berlapis, mulai dari Undang-Undang ITE hingga pasal tentang penistaan agama.

RS dalam kasus ini disebut sebagai aktor utama. Ia berperan menjadi sutradara dalam aksi foto salat telanjang dada dan berlagak bak orang mabuk di dalam masjid itu.

"Yang kita tahan itu cuma RS karena dia sudah 20 tahun dan tidak tergolong di bawah umur. Lima remaja lainnya kan masih di bawah umur, di bawah 17 tahun. Meski begitu, kita pastikan proses hukum akan tetap berjalan," ujar Kapolres Pinrang AKBP Adhi Purboyo.

Sebelumnya, lima pemuda jadi buah bibir setelah mengunggah foto mereka sedang melakukan salat dengan pose tak etis.

Selengkapnya...

2. Gubuk Tengah Hutan Jadi Markas Kawanan Penipu Online

Ada drama terjadi saat polisi menggerebek gubuk tengah hutan yang jadi markas kawanan penipu online. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Tim kriminal khusus Polda Sulsel menggerebek sebuah gubuk di tengah hutan yang dilengkapi fasilitas komputer dan jaringan internet, pada Kamis, 15 Juni 2017. Gubuk tersebut diketahui merupakan markas kawanan penipuan online dalam menjalankan aksi kejahatan di dunia maya.

Lokasi gubuk tepatnya di dekat dari area perkebunan Kampung Monritoko, Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Sulsel.

"Aksi para pelaku selama ini cukup meresahkan di mana melakukan penipuan melalui telepon maupun pesan singkat kepada calon korbannya dan lumayan korbannya berhasil diperdayai via telepon," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani kepada Liputan6.com.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan empat orang yang tergabung dalam sindikat penipuan online atau dikenal dengan nama kejahatan sowbis itu. Keempat penipu masing-masing bernama Umma, Nia, Erna, dan Risa.

Selengkapnya...

3. Bupati Brebes Sakit Hati Desa Grinting Disebut Kampung Pengemis

Calon bupati Brebes petahana Idza Priyanti

Bupati Brebes Idza Priyanti mengaku tak terima dan sakit hati dengan stigma Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, disebut kampung pengemis.

Dia menyebut, pemberitaan di media televisi swasta nasional yang mengatakan dan mengupas habis Desa Grinting sebagai kampung pengemis tidak sesuai fakta yang ada. Bahkan, Desa Grinting tahun ini akan mewakili Brebes dalam lomba kebersihan lingkungan tingkat Jawa Tengah.

"Kalau dituding kampung pengemis, paling tidak banyak warga situ yang berprofesi jadi pengemis. Tapi kan enggak begitu, kenyataannya itu salah besar," ucapnya.

Idza prihatin, lebih dari 10 tahun terakhir, stigma kampung pengemis bagi Desa Grinting selalu muncul setiap menjelang Lebaran lewat pemberitaan media massa yang tak akurat. 

Selengkapnya...

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.