Sukses

Polres Kulon Progo Siapkan Janur Kuning di Musim Mudik Lebaran

Anggota Polres Kulon Progo khawatir bakal berebutan janur kuning dengan pedagang ketupat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kulon Progo merupakan pintu masuk para pemudik yang akan masuk ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari sebelah barat. Tidak semua pemudik menyadari potensi bahaya selama perjalanan. Demi keselamatan para pemudik, Polres Kulon Progo menyiapkan janur kuning sebagai langkah antisipasi kecelakaan di wilayahnya.

KBO Satlantas Polres Kulonprogo, Basuki Rahmat, mengatakan untuk menyambut pemudik di Kulon Progo, pihaknya menyiapkan enam pos pengamanan arus mudik. Salah satu pos nantinya akan mengecek kondisi kendaraan pemudik. Jika mendapati kendaraan pemudik yang tidak layak, polisi akan menindaknya.

"Tidak selaiknya berboncengan lebih, baik muatan maupun pemboncengnya. Seperti kendaraan motor, harusnya yang boleh diperboncengkan satu sampai dua, tapi ini sampai tiga lebih. Ada ibu anak di tengah, di depan, terus bawa barang di belakang nanti akan ditindak," ujar Basuki, Sabtu, 10 Juni 2017.

Basuki mengatakan tindakan yang tegas yang akan dilakukan tidak dengan tilang, tetapi dengan teguran baik lisan dan tertulis. Selain itu, ditambah pemberian janur kuning sebagai pertanda telah diperingatkan.

"Ada perintah dari Dirlantas DIY, memberikan tanda janur kuning di spion depan dan di belakang, di handle, jok. Untuk menandai orang ini sudah ditegur," ujarnya.

Penanda janur kuning itu akan memperingatkan pengendara lainnya untuk lebih berhati-hati saat berada di dekat pengendara tersebut. Program janur kuning itu akan berlaku di DIY, khususnya di wilayah Kulon Progo dan Sleman.

"Ini terobosan dari Bapak Dirlantas Polda DIY. Wilayah lain tidak tahu saya, khususnya Sleman dan Kulon Progo karena pintu masuk di DIY," ujarnya.

Basuki mengatakan program janur kuning baru dilakukan pada tahun ini. Karena diprediksi akan banyak temuan pelanggaran, Polres Kulon Progo kini sibuk mencari janur kuning.

"Baru tahun ini pakai janur kuning. Istilahnya serangan janur kuning. Butuh banyak nanti. Enggak tahu ini nanti rebutan sama pedagang ketupat," ujarnya sambil tertawa.

Basuki mengatakan bagi pengendara yang kena serangan janur kuning, harap tanda itu terus dipasang. Jika pengendara itu melepas janur kuning, maka akan kembali terkena serangan janur kuning di pos selanjutnya.

"Misal di Congot dilepas, nanti di Sentolo akan diberikan janur lagi. Diikat biasa dikupas dari lidinya lalu diikatkan di depan dan satunya di belakang," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.