Sukses

Langkah Polisi Cegah Kecelakaan Laut Saat Mudik

Polisi mengerahkan semua sarana dan prasarana yang dimiliki guna melakukan penjagaan dan pengamanan arus mudik di jalur laut atau sungai.

Liputan6.com, Bandung - Gelombang arus mudik warga menggunakan kapal melalui pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah ke sejumlah kota di Pulau Jawa saat ini sudah mulai menunjukkan peningkatan.

Para pemudik ini kebanyakan merupakan buruh dan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan yang tersebar di Kalteng ini hendak merayakan lebaran di kampung halaman mereka.

Untuk melakukan antisipasi agar tidak terjadi kecelakaan baik di sungai atau laut saat arus mudik nanti, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polda Kalteng mengerahkan semua sarana dan prasarana yang dimiliki guna melakukan penjagaan.

"Kita lakukan ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang tengah melakukan perjalanan melalui air," ujar Direktur Polairud Polda Kalteng, Kombespol Badarudin di Sampit, Senin (12/6/2017).

Ia menjelaskan, sebelum personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan terhadap kapal angkutan penumpang yang melalui pelabuhan Sampit, pihaknya terlebih dahulu sudah melakukan latihan seperti search and rescue (SAR).

"Pelatihan kita lakukan beberapa hari menjelang puasa dengan melibatkan 35 personel, sejumlah kapal termasuk tiga penyelam dan diadakan di Sungai Mentaya, Sampit," ujarnya.

Dari data Ditpolairud Polda Kalteng sejumlah sarana dan prasarana yang dipersiapkan untuk pengaman mudik Lebaran tahun ini meliputi kapal C2 sebanyak enam unit yang diawaki enam personel, Kapal C3 sebanyak 17 unit dan masing-masing diawaki empat personel. Speedboat non standar sebanyak delapan unit masing-masing diawaki dua orang.

Kemudian Rubberboat empat yang digunakan untuk kegiatan SAR dan didukung oleh penyelam dan diawaki sembilan personel.

Sementara satu unit kapal RIB 1 yang didukung penyelam dan digunakan untuk penindakan kejahatan perairan.

Kata dia, pengamanan yang dilakukan Polairud tidak semata pada saat mudik lebaran saja, namun juga ketika lebaran pihaknya juga terus melakukan patroli.

Ini dilakukan mengingat masyarakat Kalteng itu lebih banyak menggunakan sungai sebagai sarana transportasi mereka. Termasuk nanti pada saat lebaran untuk bersilaturahmi kepada keluarga mereka di pedalaman.

"Karena itu sudah menjadi kewajiban kami untuk memberikan rasa aman kepada mereka," ujar Badarudin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.