Sukses

Hebat, Purbalingga Pecahkan 3 Rekor Unik dalam Sehari

Sebanyak 9.113 Aparatur Sipil Negara terlibat pemecahan rekor Muri untuk salat tahajud berjemaah, sahur bersama, dan salat subuh berjemaah.

Liputan6.com, Purbalingga - Rekor unik tercipta di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Sebanyak 9.113 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Knalpot itu sukses menciptakan tiga rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sekaligus dalam satu hari atas kegiatan salat tahajud berjemaah, sahur bersama, dan salat subuh berjemaah.

"Yang diajukan kepada kami rencananya disiapkan 8.000 ASN. Setelah kami verifikasi, ternyata tidak hanya 8.000, namun ada sejumlah 9.113 ASN," ucap Manajer Eksekutif Muri, Sri Widayati, saat penganugerahan di Stadion Gelora Guntur Darjono, Purbalingga, Sabtu, 10 Juni 2017.

Penyerahan piagam penghargaan dilakukan langsung oleh Sri Widayati kepada Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.

Sri menjelaskan, rekor salat tahajud oleh 9.113 peserta menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat Pemerintah Kabupaten Bengkulu dengan jumlah 987 peserta.

Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang sangat getol mencatatkan rekor Muri. Hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun, kabupaten yang terletak di kaki Gunung Slamet itu berhasil mencatatkan rekor Muri sebanyak 16 rekor.

Wujud Syukur

Menurut Bupati Tasdi, kegiatan itu sebenarnya diselenggarakan sebagai wujud syukur jajaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga atas diterimanya untuk pertama kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2016.

"Ini merupakan bentuk syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala, baik syukur secara bil qalbi, bil lisani, dan hari ini kita bersyukur secara bil a'mal untuk meningkatkan amalan dan ibadah kita melalui kegiatan salat tahajud, makan sahur bersama, dan salat subuh berjemaah," kata Tasdi.

Pemecahan Rekor Muri salat tahajud berjemaah, sahur bersama, dan salat subuh berjemaah di Stadion Gelora Guntur Darjono, Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Gun ES)

Ia pun menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh ASN, baik yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun non-PNS, para kepala desa, dan perangkat yang telah hadir sejak dini hari untuk mengikuti acara tersebut.

"Sinergi seperti ini perlu terus dikembangkan, untuk pencapaian pembangunan bidang lainnya, sehingga visi Purbalingga yang mandiri, berdaya saing, menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia semakin cepat dapat diwujudkan," ujar dia.

Sahur Nasi Pithi

Selain itu, Purbalingga juga memperkenalkan produk nasi pithi yang disantap sebagai hidangan sahur. Nasi pithi merupakan paket nasi dengan lauk sayur tempe, oseng mi, ayam goreng, telur rebus, dan peyek kedelai yang dikemas dalam kotak anyaman bambu (pithi).

"Nasi pithi ini adalah produk asli Purbalingga. Selain sehat, kemasan nasi pithi juga terbuat dari anyaman bambu, sehingga ramah lingkungan. Acara ini juga sekaligus launching nasi pithi yang dibuat oleh UMKM Purbalingga sebagai kuliner khas Purbalingga. kata Bupati Tasdi.

Pemecahan Rekor Muri salat tahajud berjemaah, sahur bersama, dan salat subuh berjemaah di Stadion Gelora Guntur Darjono, Purbalingga, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Gun ES)

Adapun KH Nurkholis Mazrus mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut dia, momentum salat tahajud yang dilanjutkan sahur dan salat subuh berjemaah di GOR Goentoer Darjono yang diikuti ribuan orang, laksana suasana salat berjemaah di Tanah Suci, yakni Masjidil Haram dan Madinah.

Selain itu, menurut ulama Purbalingga tersebut, kegiatan itu bisa sebagai sarana muhasabah. Yakni, untuk selalu ingat bahwa nanti setelah kiamat terjadi seluruh umat manusia yang pernah terlahir di dunia mana pun akan dikumpulkan dalam satu tempat yang dikenal dengan Padang Mahsyar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.