Sukses

Kebanjiran, Warga 3 Kabupaten di Gorontalo Sahur Seadanya

Ketinggian banjir di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, bahkan mencapai 2 meter.

Liputan6.com, Gorontalo - Tiga kabupaten di Provinsi Gorontalo, yaitu Kabupaten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Gorontalo, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Jumat, 2 Juni 2017.

Selain merendam rumah warga, banjir juga melanda beberapa fasilitas pemerintah dan tempat ibadah.

"Untuk Kabupaten Boalemo merendam dua desa, Kabupaten Gorontalo tujuh desa, dan Bone Bolango sebanyak lima desa," kata petugas Posko Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sucipto di Gorontalo, dilansir Antara.

Jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo masing-masing berjumlah 600 kepala keluarga (KK) atau 1.127 jiwa di Desa Mekarjaya dan 22 KK atau 301 jiwa di Desa Harapan.

Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Boalemo bekerja sama dengan Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Boalemo telah menyiapkan bantuan berupa makanan siap saji untuk keperluan sahur para korban banjir.

"Personel yang telah diturunkan sebanyak enam orang dari Tagana dan delapan orang dari Kampung Siaga Bencana (KSB)," katanya.

Sementara itu, di Kabupaten Gorontalo, banjir terjadi Kecamatan Limboto dengan jumlah korban 55 KK atau 241 jiwa warga, Kelurahan Kayumerah Tenilo 220 KK atau 632 jiwa, Kelurahan Hunggaluwa 14 KK atau 87 jiwa, Kelurahan Bolihuangga 50 KK atau 200 jiwa, dan Kelurahan Bongohulawa 20 KK atau 81 jiwa.

Jumlah korban banjir di Kecamatan Limboto Barat Desa Haya-haya 52 KK atau 126 jiwa dan Desa Yosonegoro 80 KK atau 346 jiwa.

"Tagana di Kabupaten Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Sosial telah melaksanakan pendataan dengan jumlah personel yang bertugas sebanyak 20 orang," katanya.

Di Kabupaten Bone Bolango, lanjut dia, banjir melanda Kecamatan Bulango Utara, yakni Desa Kopi dengan jumlah korban 34 KK atau 116 jiwa, Desa Boidu 43 KK atau 186 jiwa, Desa Tupa 325 KK atau 1.023 jiwa, Desa Tuloa 32 KK atau 150 jiwa, dan Desa Sukadamai 15 KK atau 75 jiwa. Ketinggian banjir bahkan mencapai 2 meter.

Personel Tagana Bone Bolango telah bekerja sama dengan Dinas Sosial sudah membuka dapur umum di lokasi Sanggar Tani Desa Boidu.

"Korban banjir sebagian mengungsi ke rumah keluarga di lokasi yang aman," katanya.

Ia menambahkan bahwa Dinas Sosial Provinsi juga telah menyalurkan bantuan berupa selimut sebanyak 180 lembar.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango Gagarin Hunawa mengatakan dari tiga kecamatan tersebut, yang mengalami kondisi terparah yaitu lima desa di Kecamatan Bulango Utara.

"Saat ini kami sementara fokus pada penyaluran bantuan di Kecamatan Bulango Utara, karena wilayah itu paling parah. Lima desa yang terendam adalah Desa Tupa, Tuloa, Kopi, Boidu dan Suka Damai," katanya di Gorontalo, Jumat, 2 Juni 2017.

Pihaknya telah mengungsikan warga Bulango Utara dan mendirikan posko dan dapur umum di Sanggar Tani Desa Boidu. Menurutnya, jumlah pengungsi yang terdata sekitar 266 keluarga asal  Desa Tupa dan Boidu.

"Untuk saat ini kami sudah siapkan makanan siap saji, sementara jumlah pengungsi dari desa lainnya sementara dalam tahap pendataan," jelasnya.

Ia menambahkan untuk Kecamatan Suwawa Tengah dan Bulango Ulu sendiri, hanya ada beberapa rumah yang terendam tetapi kondisinya tidak terlalu parah. Meski demikian, pihaknya sudah menurunkan personel untuk mendata korban terdampak banjir.

Saat ini, kata dia, Bupati serta Wakil Bupati Bone Bolango turun langsung untuk mengecek kondisi korban banjir yang ada di pengungsian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.