Sukses

Cara Banyuwangi Stabilkan Harga Sembako Saat Ramadan

Liputan6.com, Banyuwangi - Memasuki bulan Ramadan 2017, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Bulog menggelar Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP). Sejumlah komoditas bahan pokok, mulai beras premium, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, bawang putih, hingga bawang merah akan dijual di bawah harga pasaran.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Selama bulan puasa dan lebaran biasanya konsumsi masyarakat cenderung meningkat.

"Di sinilah biasanya spekulan mulai bermain, sehingga hal ini akan memicu terjadinya kenaikan harga. GSP ini sebagai upaya kami menjaga ketersediaan sembako dan mengendalikan harga bahan pokok," ucap Anas dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat 26 Mei 2017.

Selain menggelar GSP, pemkab juga memastikan stok pangan di Banyuwangi terjaga. Mulai dari beras, daging ayam, telur, daging sapi, hingga cabai dijamin ketersediannya di pasaran.

"Daging sapi dan ayam dalam jumlah yang mencukupi. Stoknya akan ditambah sebanyak 5-10 persen dari jumlah produksi saat ini mendekati Idul Fitri. Cabai rawit ada ketersediaan sebanyak 693 ton. Pada bulan Juni besok akan ada panen lagi dari lahan seluas 1030 hektar. Jadi kami perkirakan cukup," ucap Anas.

Sementara itu, Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, R. Gunadharma, menambahkan GSP dilakukan serentak secara nasional selama dua pekan dalam menyambut Ramadan. Namun, imbuh dia, Banyuwangi mendahului menggelarnya sejak 17 Mei lalu.

"Akan berlangsung hingga 31 Juni mendatang. Setiap hari, dimulai pukul 08.00 – 13.00 WIB,” kata Awang, sapaan akrabnya.

Sejumlah komoditas yang dijual selama GSP, antara lain bawang putih dijual dengan harga Rp 41.000 per kg. Beras premium dijual Rp 9.850 per kg, minyak goreng dijual dengan harga Rp 11.100 per liter, gula pasir Rp 11.900 per kg, dan bawang merah Rp 21.000 per kg.

"Sejak awal digelar, rata-rata dalam sehari, GSP mampu mendistribusikan sebanyak 1000 kg beras, 240 liter minyak goreng, 100 kg bawang merah, dan 25 kg bawang putih," ucapnya.

GSP akan dilakukan dengan membuka bazar tetap maupun bazar keliling menggunakan kendaraan khusus. Bazar tetap digelar setiap hari di tiga titik di Kecamatan Banyuwangi, yaitu di depan Gedung Juang, Pasar Blambangan dan Pasar Banyuwangi. Serta di tiga gudang Bulog yaitu gudang Rogojampi, Genteng dan Srono. Sementara bazar keliling, akan digelar di lima titik secara bergantian. Yaitu Pasar Rogojampi, Sempu, Gendoh, Singojuruh dan Genteng.

"Kita juga libatkan 10 Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Bumdes, sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan barang kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau. Sambil bertahap, melibatkan 202 RPK lainnya," ujarnya.

RPK merupakan sebuah warung atau semacam gerai yang menyediakan produk pangan langsung dari Bulog.

Selain GSP, Banyuwangi juga akan menggelar fasilitasi pasar murah mulai tanggal 29 Mei hingga 22 Juni 2017. Tak hanya sembako, kegiatan ini juga menyediakan komoditas lain, mulai dari sirup, kue kaleng, pakaian jadi, dan batik yang dijual dengan harga pabrik.

"Pasar murah ini kerja sama dengan Bulog, PT. Pertani, distributor, dan sejumlah pasar moderen. Di masing-masing titik mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ketut Kencana.

Kegiatan dalam menyambut Ramadan ini akan digelar di enam titik pada enam kecamatan. Diawali dari halaman parkir kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banyuwangi, dilanjutkan berturut-turut di pasar Rogojampi, pasar Srono, pasar Muncar, RTH Genteng, dan Balai Kecamatan Wongsorejo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini