Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Mahasiswi Korban Luka Bom Kampung Melayu

Liputan6.com, Brebes - Top 3 Berita Hari Ini, bom yang meledak di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, 24 Mei 2017, kini hanya meninggalkan duka mendalam bagi para keluarga korban.

Tidak hanya kepada keluarga ketiga polisi yang tewas saat bertugas di halte Transjakarta, warga sekitar yang tengah sibuk beraktivitas turut menjadi korban. Salah satunya Susi Afitriyani (31).

Susi merupakan warga Brebes, Jawa Tengah, yang sedang menimba ilmu di Universitas Azzahra. Dia terkena ledakan bom saat hendak menunggu bus di halte Transjakarta. Saat terkena serpihan bom, badannya terpental.

Sementara itu, keindahan panorama Raja Ampat di Bumi Cendrawasih sudah terkenal di seluruh penjuru dunia. Maka tak mengherankan, bila kemudian Papua menjadi destinasi favorit para wisatawan mancanegara yang ingin menikmati liburan.

Salah satunya kawasan konservasi dan wisata Karst Piaynemo, Raja Ampat yang berada di ketinggian 59 meter dari permukaan laut.

Lalu, seperti apa kepribadian si pembunuh bocah dalam karung di Palembang, Sumatera Selatan? Mengapa dia tega melakukan pembunuhan keji tersebut dan apa motifnya?

Saat diusut, aksi bejatnya diakui dilatarbelakangi trauma masa lalunya yang kelam.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (26/5/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:   

1. Korban Luka Bom Kampung Melayu Ternyata Mahasiswi Asal Brebes

Informasi mahasiswi asal Brebes jadi korban luka bom di Kampung Melayu diterima ibunda setelah dikabari bidan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Satu di antara lima yang menjadi korban bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, ternyata warga Brebes. Dialah Susi Afitriyani (31), warga Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang tengah menimba ilmu di Universitas Azzahra.

Sekdes Karangsembung Priyo membenarkan jika seorang warganya menjadi korban luka akibat bom di Terminal Kampung Melayu.

"Susi saat itu dalam perjalanan pulang dari kampusnya. Saat hendak menunggu bus di halte, tiba-tiba ada ledakan bom. Ia menjadi salah satu korbannya."

Priyo juga membeberkan bahwa Susi mengalami luka di bagian tangan dan punggung dengan kondisi daging terkelupas dan terlihat tulangnya.

"Saya dapat info juga dari temannya yang menunggu di rumah sakit, lengan dan punggungnya terkoyak dan saat ini tengah dioperasi," ia menjelaskan.

Selengkapnya...

2. Menapaki Indahnya Pagi di Karst Piaynemo Raja Ampat

Ada 341 anak tangga yang harus dinaiki jika hendak mencapai titik selfie favorit di Piaynemo, Raja Ampat, Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Kawasan konservasi dan wisata Karst Piaynemo, Raja Ampat, Papua, berada di ketinggian 59 meter di atas permukaan laut. Daya tarik utama adalah pemandangan indah pagi hari di puncak Karst Piayanemo.

Situs warisan bentangan alam Piaynemo terdiri dari dua lokasi puncak yang biasa disebut warga dengan Telaga Bintang dan Piaynemo.

Pulau-pulau batu gamping di daerah wisata Piaynemo merekam peristiwa geologi sejak 15 juta tahun lampau.

Sedimentasi di dasar laut dangkal yang membentuk batu gamping dan fenomena ini menjadi daya tarik yang luar biasa yang dapat dinikmati dari puncak bentangan perbukitan.  

Selengkapnya...

3. Sejarah Kelam Si Pembunuh Bocah yang Tewas Dalam Karung

Pasca-ditemukannya jasad Nur Fadilah di dalam karung, warga melakukan penjagaan kampung dengan senjata tajam. (Liputan 6 SCTV)

Tersangka kasus pembunuhan bocah dalam karung, Ican (32) menceritakan kronologi kejadian secara lengkap. Pada Jumat, 19 Mei 2017 sekitar pukul 14.00 WIB, Ican melihat korban sedang asyik bermain sendirian di dekat rumahnya. Ia lalu memanggil korban dengan alasan dipanggil oleh Jamilah.

"Saat dia mendekat, saya langsung ajak masuk ke dalam kamar. Saat saya lakukan pencabulan, dia berontak. Saya spontan langsung membekap mulutnya dan mencekiknya hingga tewas," ujar dia.

Karena takut ketahuan, Ican berupaya menyembunyikan jasad korban. Ia lalu mengambil karung di dapur rumah dan memasukkan jasad korban.

Pengakuan lainnya yang tak kalah mengejutkan adalah ada pelaku lain yang juga mencabuli korban saat sudah tewas.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.