Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Mbah Fanani Anak Pejuang Kemerdekaan RI

Top 3 Berita Hari Ini, keponakan Mbah Fanani menceritakan seperti apa sosok sang uwak yang kini menjadi petapa di Dataran Tinggi Dieng.

Liputan6.com, Cirebon - Top 3 Berita Hari Ini, sosok Mbah Fanani si petapa tua dari dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, masih hangat dibicarakan khalayak sejak memutuskan kembali ke pelukan keluarganya setelah bertapa selama 20 tahun.

Tak lama berkumpul dengan anak dan kerabatnya, Mbah Fanani memutuskan kembali ke Dieng untuk bertapa lagi.

Tidak banyak orang yang mengetahui sosok seperti apa Mbah Fanani. Hanya orang-orang terdekatnya saja yang belum lama ini menceritakan asal-asul sang uwak atau paman.

Meski penampilannya terlihat tak terurus, di mata keponakannya, Mbah Fanani memiliki pengetahuan yang sangat dalam tentang Islam.

Kabarnya, Mbah Fanani juga merupakan anak seorang pejuang 10 November 1945 yang turut berperang bersama Kiai Hasyim Asy'ari.

Sementara itu, kisah tragis datang dari sebuah keluarga di Brebes, Jawa Tengah. Pasangan suami istri ini harus mengikhlaskan kedua anak kandungnya yang tenggelam di Sungai Dlepak, Brebes. Fajar Dwi Permana (7) kelas 1 SD dan Dian Putra Permana (10) kelas 3 SD.

Kabar lainnya yang tak kalah menarik, penggunaan pesawat tanpa awak (drone) yang kini mulai beralih ke bidang pertanian. Purbalingga dipilih sebagai lahan uji coba pemupukan padi memakai drone.

Hingga malam hari ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama Regional, Selasa (23/5/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:   

1. Mbah Fanani Anak Pejuang Kemerdekaan?

Kiai Ma'dun, salah seorang keponakan Mbah Fanani, menjelaskan sosok uwaknya kepada wartawan. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Sebagian besar warga Cirebon, Jawa Barat, menganggap sosok Mbah Fanani bukan petapa biasa. Dia hanya bermodalkan sarung yang dijadikan selimut dan bercelana pendek saat bertapa lebih dari 20 tahun di kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, yang terkenal dengan suhu dinginnya.

Di balik penampilan tak terurus dan pendiam cenderung nyeleneh, ternyata ia memiliki pengetahuan mendalam soal keislaman

Dari informasi yang didapat, Fanani merupakan anak kedua dari pasangan Mbah Benyamin dan Nyai Zahro. Benyamin, kata Ma'dun, merupakan salah satu kiai yang berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Salah satu peran Benyamin membela kemerdekaan Indonesia adalah saat ikut berperang dalam peristiwa 10 November 1946 di Surabaya, Jawa Timur, bersama Kiai Hasyim Asy'ari dan Mbah Abbas.

Selengkapnya...

2. Kisah Tragis 2 Bocah Pencari Ikan di Sungai Brebes

Proses pencarian dua bocah SD yang tenggelam di Sungai Dlepak, Brebes, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Napas Rasmidi (38) mendapat laporan dari seorang warga terkait keberadaan kedua putranya yang masih bocah tenggelam di Sungai Dlepak, Brebes, Jawa Tengah.

Kedua bocah itu bernama Fajar Dwi Permana (7) kelas 1 SD dan Dian Putra Permana (10) kelas 3 SD.

Padahal saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, ia sedang bekerja sebagai penjual air bersih keliling desa. Belum ada satu jam lalu ia bertemu kedua anaknya sedang bermain tak jauh dari kediamannya.

Setibanya di Sungai Dlepak, ia panik dan langsung menceburkan diri ke sungai yang memiliki kedalaman sekitar dua meter untuk mencari keberadaan dua puteranya yang tenggelam.

"Saya sudah ingatkan ke kedua anak saya, jangan main ke sungai itu. Apalagi cari ikan di sana," ujar Rasmidi di kediamannya.

Selengkapnya... 

3. Canggih, Purbalingga Uji Coba Pemupukan Padi Pakai Drone

Purbalingga dipilih sebagai lahan uji coba pemupukan padi pakai drone karena merupakan tempat kelahiran Jenderal Soedirman. (Liputan6.com/Gun ES)

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah yang mengaplikasikan teknologi drone untuk memupuk areal persawahan lewat udara.

Uji coba pemupukan dilakukan pada areal tanaman padi berumur 35 hari seluas 23,5 hektare di areal sawah Kelompok Tani Mulyo, Desa Limbasari.

Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul lokal Tegal Gondo dan jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk cair biomineral organik "Jenderalium" yang berbahan dasar material vulkanis Gunung Merapi.

Teknologi pemupukan menggunakan drone akan lebih efisien baik dalam hal waktu, biaya dan teknis di lapangan. Di Provinsi Hubei, China, teknologi tersebut sudah dimanfaatkan dan berhasil meningkatkan produksi padi.

Berdasarkan uji coba, areal persawahan seluas satu hektare hanya membutuhkan waktu 16 menit untuk menyemprot pupuk dengan drone.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.