Sukses

Tim UGM Saingi Harvard dalam Kompetisi Peradilan Arbitrase Dunia

Tim UGM masuk dalam 64 besar dalam kompetisi peradilan arbitrase tingkat dunia mengalahkan Harvard dan Oxford.

Liputan6.com, Yogyakarta - Empat mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang berkompetisi dalam Willem. C. Vis Arbitration Moot Court Competition tercatat dalam 64 besar dari 340 tim peserta. Kompetisi itu diadakan oleh United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL) di Vienna, Austria, pada 8-13 April 2017.

Ketua delegasi UGM Ardhitia Prawira menjelaskan Willem. C. Vis Arbitration Moot Court Competition merupakan lomba peradilan semu international yang memakai penyelesaian sengketa melalui jalur arbitrase antara suatu perusahaan dari suatu negara melawan perusahaan lainnya dari negara yang berbeda.

"Banyak kampus-kampus besar yang tidak masuk ke advanced round atau Top 64, seperti Harvard University dan Oxford University. Alhamdulillah, ini prestasi pertama kali dari federate Willem C. Vis di CIMC. Jadi kami sangat bersyukur atas hal ini," ujarnya, Kamis, 18 Mei 2017.

Selain dirinya, UGM juga diwakili oleh Rininta Ayunina, Fidelia Yemima Jabanto, serta Randy Abirawa. Sistem lomba itu terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan memo dan oral rounds.

"Jadi, sebelum kita bertanding di Vienna kita harus membuat argumen yang dituliskan dalam sebuah memorandum. Baru pada April 2017, kita bertanding di Vienna yaitu oral rounds," kata Ardhitia.

Ardhitia mengaku tidak mudah mengikuti kompetisi ini karena harus menghadapi lawan dari berbagai universitas ternama, di antaranya Belarusian State University dari Belarus, Marburg University dari Jerman, Queensland University Ausralia, City Law School London, serta University of Sao Paolo Largo San Francisco dari Brazil.

Namun, timnya percaya diri karena sebelumnya telah berhasil mendapat gelar Finalist and Highest Scoring team dalam Indonesian Pre-moot for Willem C. Vis 2017 yang diselenggarakan Hadiputranto, Hadinoto and Partners, and Assegaf, Hamzah and Partners.

Dalam putaran final yang berlangsung di Vienna, tim UGM berhasil mengukir prestasi lain. Selain masuk ke dalam Top 64, perwakilan UGM juga meraih Honorable mention Team Award Frédéric Eisemann Award Team Oralsserta Honorable mention for individual oralist Award atau Martin Domke Award for Individual Oralists yang diberikan kepada Rininta Ayunina.

"Tak lupa juga kami berterima kasih kepada orangtua dan dosen-dosen FH UGM, beserta pihak-pihak terkait," kata Ardhitia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.