Sukses

Menantikan Jembatan Kaca Percantik Kampung Warna-warni Malang

Jembatan kaca di Kampung Warna-warni Malang itu ditargetkan bakal beroperasi pada Idul Fitri tahun ini.

Liputan6.com, Malang - Kampung warna-warni Kota Malang, Jawa Timur, bakal dipercantik dengan jembatan kaca. Jembatan mulai tahap pengerjaan dan ditarget selesai sebelum Idul Fitri nanti.

Wali Kota Malang M. Anton mengatakan, jembatan kaca dibangun menghubungkan Kampung Warna-warni Jodipan dengan Kampung Tridi Ksatriyan di sebelah utara yang dibelah oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

"Pembangunannya lewat program CSR sebuah perusahaan yang juga mengecat Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi," ujar Anton di Malang, Selasa, 9 Mei 2017.

Pembangunan dimulai dengan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Malang. Jembatan kaca itu membentang sepanjang 20 meter dengan lebar 145 sentimeter. Rencana pembangunan sudah melalui kajian tim ahli dari salah satu perguruan tinggi di Malang.

Pembangunan jembatan kaca sudah mendapat izin Dinas Pengairan Jawa Timur selaku otoritas berwenang. Apalagi, kawasan ini termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang rutin banjir tiap tahunnya. Ketinggian jembatan kaca mempertimbangkan batas maksimal permukaan air saat banjir yakni setinggi 4,22 meter.

"Izin keluar agak lama karena Pemprov Jawa Timur mengevaluasi dulu, memastikan pondasi jembatan benar-benar aman," ucap Anton.

Jembatan kaca di Kampung Warna-warni Malang itu ditargetkan bakal beroperasi pada Idul Fitri tahun ini. (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Pembangunan jembatan kaca ini juga upaya pengembangan Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi yang semakin banyak dikunjungi wisatawan. Jempatan kaca pun bakal mempercantik dan tak mengabaikan keselamatan pengunjung serta warga setempat.

Arifin, seorang warga Kampung Warna-warni meminta Pemkot Malang juga memperhatikan pengembangan sumber daya manusia warganya.

"Pembangunan jembatan kaca ini tentu saja bagus. Tapi kami juga ingin dilatih keterampilan membuat produk yang bisa dijual. Sehingga ada nilai tambah ekonomi juga," ujar Arifin.

Warga setempat semakin sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan sejak kampungnya berubah jadi Kampung Warna-warni. Fasilitas umum berupa toilet dan tempat sampah juga sudah ditambah. Warga juga sudah banyak yang berdagang makanan kecil dan minuman sejak banyak warga luar bertandang ke Kampung Warna-warni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini