Sukses

Kabar Gembira dan Pedih Sekaligus bagi Tenaga Honorer Garut

Jumlah tenaga honorer di Garut dinilai membebani APBD.

Liputan6.com, Garut - Tingginya beban belanja rutin yang harus dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebabkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 tidak mampu mengalokasikan anggarannya untuk mengangkat seluruh guru honorer se-kabupaten yang berjumlah 13 ribu orang.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan rendahnya dana alokasi yang disediakan tidak lepas dari rendahnya alokasi APBD Garut yang dialokasikan untuk guru honorer. "Kalau 10 ribu (guru honorer) saja, kali Rp 2 juta sebulan Rp 20 miliar, kali setahun Rp 300 miliaran, habislah kita," ujarnya, Senin, 8 Mei 2017.

Ia mengatakan, jumlah guru yang menuntut menjadi CPNS itu harus melewati proses panjang sesuai aturan pengangkatan yang berlaku. Namun, lembaganya berkomitmen memperhatikan nasib guru honorer untuk diangkat menjadi PNS.

"Lihat saja nanti," kata dia.

Namun dalam prosesnya, ujar dia, pengangkatan CPNS guru honorer tetap mengacu peraturan daerah atau perundang-undangan tentang pengangkatan menjadi CPNS. "Tidak bisa bupati mengangkat hari ini karena aturannya tidak ada," katanya.

Saat disinggung mengenai tuntutan para guru agar dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati untuk melegitimasi guru honorer, Rudy langsung menolaknya. Ia berpendapat keputusan itu bakal berdampak terhadap anggaran Pemkab Garut.

"Mereka juga nantinya akan menuntut tunjangan yang akan membebani anggaran kita," katanya.

Untuk mendukung upaya pemerintah Garut memperhatikan guru honorer, lembaganya bakal memverifikasi jumlah guru honorer yang sebenarnya. Rudy tidak yakin jika guru honorer kabupaten Garut saat ini berjumlah 13 ribu orang sebagaimana catatan Forum Aliansi Guru Honorer dan Karyawan (Fagar).

"Harus dilakukan benar atau tidaknya yang jumlah itu," katanya.

Kabar Gembira

Sementara itu, kabar gembira datang untuk tenaga honorer Kabupaten Garut, Jawa Barat. Sebanyak 600 orang tenaga honorer yang terdiri dari kalangan guru, tenaga kesehatan dan teknis segera menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun ini.

"Totalnya 900 yang diajukan tahun ini, namun yang diangkat 600 orang," ujar Bupati Garut.

Ia mengatakan, pengangkatan itu merupakan data ajuan yang lolos seleksi secara administrasi yang dilakukan Pemerintah Garut kepada Badan Kepegawaian Nasional pusat tahun ini.

Rudy juga mengungkapkan masih banyak tenaga honorer yang belum mendapatkan pengangkatan. Hingga kini, total tenaga honorer yang telah didaftarkan pemerintah kabupaten Garut ke pemerintah pusat berjumlah 4.000 orang.

"Saya yakin mereka semua bisa terangkat," katanya.

Rudi mengklaim, pengangkatan ratusan honorer itu merupakan jerih payahnya sekaligus jawaban atas janji politiknya pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Garut empat tahun lalu.

"Yang kita tingkatkan menjadi CPNS itu memang janji politik saya saat kampanye," katanya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.