Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Lafaz Allah Hiasi Penjemputan Mbah Fanani

Top 3 Berita Hari Ini, petapa Dieng, Mbah Fanani memutuskan untuk kembali berkumpul dengan keluarganya di Indramayu, Jawa Barat.

Liputan6.com, Indramayu - Top 3 Berita Hari Ini, sosok Mbah Fanani yang telah melanglang buana dan bertapa di sejumlah tempat di Tanah Air, tengah hangat dibicarakan khalayak.

Setelah puluhan tahun bertapa, petapa tua itu memutuskan untuk kembali berkumpul dengan sanak keluarganya di Indramayu, Jawa Barat.

Tak seperti layaknya orang biasa, proses penjemputan Mbah Fanani membutuhkan proses yang panjang. Tujuh bulan tepatnya.

Toha adalah anak dari Abah Rojib sahabat dekat Mbah Fanani yang mendapat mandat dari sang ayah untuk menjemput sang petapa.

Sementara itu, kisah dari salah satu tokoh emansipasi perempuan, Raden Ajeng Kartini terus digaungkan hingga saat ini. Salah satunya tentang protes Kartini atas pengajaran agama Islam.

Putri ningrat asal Jepara, Jawa Tengah tersebut gelisah dengan pengkajian Islam pada saat itu. Alquran yang beredar tak diterjemahkan.

Lalu, apa kabar dengan berita seorang anak dan menantu yang menggugat ibu kandung sebesar Rp 1,8 miliar?

Keluarga Siti Rokayah alias Amih menggugat balik pihak penggugat, yaitu pasangan Handoyo-Yani Suryani.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca di Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (21/4/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Ada Lafaz Allah di Langit Saat Penjemputan Mbah Fanani

Meski tubuhnya hanya bisa meringkuk sambil berbaring, Mbah Fanani tetap didatangi banyak orang. Namun, tak semua bisa menemuinya. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Proses penjemputan Mbah Fanani, lelaki asal Cirebon, Jawa Barat, yang sudah 20 tahun bertapa di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, ternyata membutuhkan waktu hingga tujuh bulan lamanya.

Toha, anak dari Abah Rojib sahabat dekat Mbah Fanani, mendapat mandat dari sang ayah untuk menjemput Mbah Fanani. Hanya saja, penjemputan urung terlaksana karena dia merasa masih tidak mampu.

Perasaan Toha pun semakin bingung, hingga akhirnya dia mendapat undangan khusus dari Mbah Fanani.

Setelah bertemu khusus, Toha pun mengaku masih merasa kebingungan, sehingga dia menghubungi tokoh ulama setempat kemudian diajak naik kembali ke atas Telaga Warna, Dieng, Wonosobo.

Di Telaga Warna, Toha melihat fenomena tak biasa. Toha mengaku melihat lafaz Allah di atas awan secara jelas.

Selengkapnya...   

2. Kisah Kartini Terpukau Makna Alquran

Ilustrasi Ibu Kartini (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Raden Ajeng Kartini sempat protes atas pengajaran Islam. Alquran yang beredar tak diterjemahkan. Akibatnya tak semua paham makna ayat-ayat dalam kitab suci umat Islam tersebut.

Dalam tata nilai adat Jawa, rasa penasaran perempuan yang kini bergelar pahlawan nasional itu bukan hal lumrah. Terlebih lagi dia seorang perempuan.

Kartini makin gelisah lantaran para ulama pada zamannya melarang umat Islam untuk mendiskusikan perkara agama dengan non-muslim.

"Alquran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun agar bisa dipahami setiap muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca."

Dalam surat tertanggal 15 Agustus 1902 dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang itu, dia menuliskan tak mau lagi mempelajari Alquran.

Selengkapnya...

3. Keluarga Ibu Digugat Anak Kandung Rp 1,8 M Ancam Gugat Balik

Sidang lanjutan kasus perdata ibu digugat anak kandung sebesar Rp 1,8 miliar di Pengadilan Negeri (PN) Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Proses persidangan kasus perdata antara Yani Suryani selaku anak menggugat ibu kandungnya, Siti Rokayah alias Amih (83), memasuki babak baru. Pihak keluarga Amih selaku tergugat akan mengupayakan gugatan intervensi terhadap penggugat I dan II.

Selain itu, adik dari Yani itu menilai kasus yang membelit ibunya terlihat sarat rekayasa. Terlebih pada persidangan sebelumnya, majelis hakim menemukan adanya bukti tanda tangan palsu.

Saat disinggung mengenai adanya ancaman terhadap penggugat, Eep memastikan bahwa berita itu tidak benar. Bahkan, sesungguhnya justru Amih ingin sekali Yani bisa hadir di pengadilan dengan jaminan keamanan.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini