Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Alasan Sopir Razia Berdarah Tancap Gas

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, terkuak alasan sopir sedan Honda City di Lubuk Linggau tak hentikan laju mobilnya saat polisi menggelar razia.

Liputan6.com, Palembang - Top 3 Berita Hari Ini, razia Cipta Kondisi yang digelar Polres Lubuk Linggau di Jalan Fatmawati, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, berakhir dengan tewasnya salah satu penumpang sedan Honda City berwarna hitam saat tengah melintas.

Surini (54), warga Dusun 4 Desa Blitar Muka, Bengkulu, yang merupakan ibu kandung dari Novianti meninggal di tempat dengan tiga tembakan yang menghantam bagian dadanya.

Tembakan tersebut berasal dari senjata seorang anggota Polres Lubuk Linggau berpangkat brigadir yang kala itu tengah bertugas.

Belakangan diketahui, sang sopir tak menghentikan laju kendaraannya saat akan diperiksa lantaran ia tidak punya SIM dan pajak mobil tersebut sudah mati.

Kabar lainnya yang tak kalah diburu tentang keberadaan batu misterius di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Masyarakat Bogor bahkan meyakini jika keberadaan batu itu bisa mendatangkan berkah. Pada malam tertentu, seperti Jumat Kliwon, batu tersebut dapat berpindah tempat.

Selain itu, kerinduan seorang petapa tua terhadap putrinnya yang tak bertemu selama puluhan tahun juga banyak mencuri perhatian.

Hingga Kamis (20/4/2017) malam, berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Alasan Sopir Razia Berdarah Ngebut Saat Dihentikan Polisi Terkuak

Kondisi mobil Honda City usai diberondong tembakan saat razia berdarah (Liputan6.com/Nefri Inge).

Empat dari enam korban penembakan razia berdarah, yakni Novianti (30), Dewi Marlina (40), Diki (30), dan Genta (2) masih dirawat di RS dr Sobirin, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Kemungkinan keempat korban juga akan dirujuk ke RSMH, Palembang, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Sementara itu, Wawan, suami dari Novianti menuturkan, sopir mobil Honda City hitam bernomor polisi BG 1488 ON bernama Diki memang berupaya kabur dari kejaran polisi. Karena dia takut tertangkap razia yang digelar di Jalan Patmawati, Lingkar Timur, Lubuk Linggau.

"Istri saya takut ditembak, tapi Diki bilang tidak mungkin ditembak. Makanya dia terus ngebut," ucap Wawan.

Wawan menyesalkan tindakan anggota Polres Lubuk Linggau yang menghujani keluarganya dengan tembakan berkali-kali dalam operasi razia itu.

"Anak saya sudah cacat, istri saya mengalami trauma hebat. Saya mau polisi yang menembak keluarga saya harus bertanggung jawab," kata Wawan.

Selengkapnya...

2. Cerita Mistis Arca Manik, Batu Misterius dari Gunung Gede

Batu Arca Manik di Megamendung (Liputan6.com / Achmad Sudarno)

Peninggalan purbakala yang menyimpan kisah misteri banyak tersebar di Jawa Barat. Salah satunya batu Arca Manik dan Arca Domas di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejak batu tersebut disimpan tergeletak di lantai ruangannya, banyak warga Bogor maupun dari daerah lainnya datang untuk mencari berkah.

Meski disebut Batu Gamelan, bentuk batu itu jauh menyerupai bentuk gamelan Bonang.

Keanehan lainnya, batu Arca Manik ini dapat mengeluarkan suara bonang gamelan saat malam tertentu seperti malam Jumat Kliwon. Batu ini bahkan bisa berpindah tempat sendiri secara misterius.

Selengkapnya...

3. Kerinduan Mbah Fanani Petapa Dieng pada Mariam Anak Gadisnya

Meski tubuhnya hanya bisa meringkuk sambil berbaring, Mbah Fanani tetap didatangi banyak orang. Namun, tak semua bisa menemuinya. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Toha, salah satu penjemput pulang Mbah Fanani ke Indramayu, Jawa Barat, menceritakan ada rasa haru dan rindu dalam diri Mbah Fanani setelah puluhan tahun melanglang buana melakukan pertapaan.

Mbah Fanani diketahui memiliki istri bernama Nyai Zaenab. Dari pernikahan mereka, dikaruniai satu orang anak perempuan bernama Mariam. Kerinduan Mbah Fanani akan Mariam diungkapkan kepada Toha.

Mariam dikabarkan akan pergi umrah pekan ini. Toha bersama rekan-rekannya juga sudah berusaha mencari keberadaan Mariam dan mengabarkan kondisi Mbah Fanani kepadanya.

Selama bertapa, kata dia, Mariam pernah ikut bersama rombongan keluarga datang ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, menjenguk Mbah Fanani. Namun, Mariam tidak ikut turun menjenguk sang ayah saat sudah berada di tempat pertapaan Mbah Fanani.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini