Sukses

Perjuangan Siswa SMA Jalani UNBK Susulan Seorang Diri

Baru keluar rumah sakit dini hari, siswa SMA itu menjalani UNBK susulan pada pagi harinya.

Liputan6.com, Surabaya - Penyakit DBD dan liver memaksa Anang Ludmaduddin (17) menjalani jadwal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan seorang diri. Siswa SMA Maryam itu tetap tenang meski kondisi tubuhnya belum bugar benar dan muka pucat.

Anang memang baru keluar dari RS Haji pada pukul 00.00 WIB, Rabu, 19 April 2017,  setelah diopname selama sepuluh hari.

"Alhamdulillah saya bisa mengikuti UNBK meskipun susulan dan hanya seorang diri," katanya saat ditemui usai mengerjakan UNBK susulan di sekolah setempat.

Dengan diantarkan ayahnya, siswa IPS itu mengikuti ujian susulan hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

"Meski sendirian saat mengerjakan UNBK susulan ini, tapi semua soal saya selesaikan semua. Saat di rumah sakit, saya hanya baca-baca tapi ya kurang maksimal," kata Anang.

Sementara itu, Sarno, ayah Anang, ditemui terpisah menjelaskan putranya mengikuti UN susulan karena sakit sewaktu UN utama digelar. Meski kurang persiapan,ia tetap yakin anaknya bisa mengerjakan soal.

"Sebagai orangtua saya juga cemas kalau Anang tidak bisa mengikuti UNBK, tapi bagaimana lagi dalam keadaan sakit," ujarnya.

"Tapi anaknya tadi bilang enak ujian sendiri. Dan tidak menemui kendala sama sekali," sambung warga Manyar Tegal itu.

Kepala SMA Maryam Ida Faridah mengatakan, total siswa kelas XII yang seharusnya mengikuti UN berjumlah 55 siswa. Namun, sewaktu UN utama tingkat SMA lalu, hanya Anang yang tidak masuk karena sakit.

"Anang tidak masuk sejak hari pertama sampai hari terakhir," tutur Ida.

Ida menjelaskan, dalam proses UNBK yang digelar selama dua kali ini, pihaknya tidak mengalami kendala. Begitu juga dalam pelaksanaan UN susulan.

"Sinkronisasi pun sudah dilaksanakan, Senin (17/4/2017). Tidak ada kendala selama pelaksanaan UN utama maupun susulan," ujar dia.

Ia mengungkapkan, dalam ujian susulan ini hanya diadakan selama dua hari dan sehari para siswa harus mengerjakan dua mata pelajaran.

"Hari pertama dengan mapel Bahasa Indonesia di sesi pertama. Sesi kedua mapel Matematika. Sedangkan hari kedua, sesi pertama mapel Bahasa Inggris. Sesi kedua untuk tingkat SMA adalah mapel pilihan sesuai jurusan," urai Ida.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.