Sukses

Kesalnya Mbah Gotho Manusia Tertua Diperiksa Dokter dari Amerika

Ada seorang dokter mengaku dari Amerika Serikat datang memeriksa Mbah Gotho didampingi seorang penerjemah.

Liputan6.com, Solo - Ada-ada saja tingkah Sodimedjo alias Mbah Gotho, manusia tertua asal Sragen, saat berhubungan dengan medis. Tak hanya ngotot pulang saat perawatannya belum selesai, Mbah Gotho juga sempat ngambek saat diperiksa seorang dokter dari Amerika Serikat (AS).

Suryanto, cucu Mbah Gotho menjelaskan dokter dari Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya itu datang sejak Minggu, 9 April 2017.

"Mereka memberitahu kalau datang tanggal 8 April 2017 tapi sampe sini tanggal 9 April 2017. Pemeriksaan tiga hari dilakukan satu dokter dan satu penerjemah," kata Suryanto, Selasa (18/4/2017).

Saat dokter itu datang, Mbah Gotho dites darah, pemeriksaan urine dan tes DNA. Tes itu dilakukan sebagai bagian untuk menentukan apakah Mbah Gotho memang manusia tertua di dunia.

"Katanya, kalau mau dijadikan sebagai manusia tertua harus ada buktinya," kata Suryanto.

Ia mengatakan bahwa dalam pemeriksaan itu, Mbah Gotho sempat ngambek. Ia protes mengapa dirinya hanya disuntik terus. "Simbah sempat bilang, kok disuntak-suntik terus, koyo dolanan (seperti mainan)," tuturnya.

Awalnya, lanjut Suryanto, dokter dari Amerika Serikat itu tidak percaya dengan umur dari Mbah Gotho. Tetapi setelah diperiksa medis dan disuntik, dokter itu mulai meyakini cerita Mbah Gotho.

"Dokter itu sempat bilang sama Pak Lurah, kalau nggak percaya dengan umur Mbah Gotho. Kemudian simbah diperiksa jantungnya dan disuntik. Pas disuntik ini, dokter ngomong kulitnya keras mengerak. Baru percaya dokternya dan bilang kalau simbah itu unik," kata Suryanto.

Cerita menarik lainnya adalah saat dokter asing itu menunggu Mbah Gotho untuk buang air kecil sebagai bagian dari tes urine. Dokter itu harus menunggu Mbah Gotho buang air kecil sekitar enam jam.

"Dari jam 3 sore sampe jam 9 malam itu nggak pipis. Lalu setelah mereka pulang, sekitar jam 10 malam, Mbah Gotho baru bisa pipis," ujar Suryanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.