Sukses

Pengakuan Pelaku Pembunuhan Keluarga di Medan

Otak pembunuhan satu keluarga di Medan mengaku menggadaikan sepeda motornya untuk membeli alat membunuh gara-gara soal utang Rp 5 juta.

Liputan6.com, Medan - Motif pembunuhan oleh Andi Lala terhadap Riyanto beserta keluarganya di Medan, Sumatera Utara (Sumut), terungkap. Pembunuhan itu berlangsung di rumah Riyanto, Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, pada Minggu dini hari, 9 April 2017.

Jika sebelumnya disebut-sebut persoalan warisan, Andi Lala mengaku pembunuhan dilatarbelakangi utang piutang Rp 5 juta untuk membeli narkotika jenis sabu. Merasa kesal, Andi Lala merencanakan pembunuhan terhadap Riyanto.

Beberapa jam sebelum membunuh, Andi Lala sempat mengajak Riyanto mengonsumsi sabu yang dibelinya Rp 300 ribu.

Adapun aksi keji tersebut telah direncanakan Andi Lala sejak Jumat, 7 April 2017. Bahkan, ia rela menggadaikan sepeda motornya untuk modal membunuh.

Andi Lala lalu mengajak Roni dan Andi Syahputra. Mereka merencanakan pembunuhan di rumah Andi Lala, Jalan Pembangunan II, Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Sabtu, 8 April 2017.

"Di situlah mereka merencanakan pembunuhan dan perampokan terhadap Riyanto," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nurfallah di Medan, Senin, 17 April 2017.

Dari pengakuan Andi Lala, lanjut Nurfallah, hasil gadai sepeda motornya digunakan membeli besi sepanjang 60 sentimeter yang kemudian disimpan di jaketnya. Andi lala juga menyewa mobil dan membeli keperluan lain untuk membunuh para korbannya.

"Setelah berkumpul, Andi Lala, Roni dan Andi Syaputra berangkat ke rumah Riyanto," ujar dia.

Ajak Korban Konsumsi Sabu

Sesampainya di rumah Riyanto, Andi Lala mengajak korbannya tersebut mengonsumsi sabu. Sedangkan Roni dan Andi Syahputra menunggu di teras rumah Riyanto untuk berjaga-jaga serta mengamati keadaan di sekitar rumah korban.

"Saat Riyanto lengah, Andi Lala langsung melakukan aksinya menggunakan besi," kata Nurfallah.

Melihat Riyanto tersungkur bersimbah darah, Andi Lala kemudian masuk ke dalam kamar Riyanto untuk mengambil harta benda. Ketika membongkar lemari kamar Riyanto, istrinya, Sri Riyani terbangun. Melihat Sri Riyani terbangun, Andi Lala memukul kepalanya dengan dengan besi.

"Dari kamar Riyanto, Andi Lala mengambil laptop, tas dan harta benda lainnya," Nurfallah mengungkapkan pengakuan otak terduga utama pembunuhan keluarga di Medan tersebut .

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarga Korban Turut Dibunuh

Tindakan Andi Lala tersebut ternyata diketahui mertua Riyanto, Marni dan anak-anaknya, Naya, Gilang Laksono dan Kinara. Tidak mau aksinya diketahui, Andi Lala juga melancarkan aksi kejinya kepada mertua dan ketiga anak Riyanto.

"Ketiganya juga dipukul besi di bagian kepala, hanya Kinara yang selamat," ia mengungkapkan.

Merasa korbannya sudab tersungkur, Andi Lala, Roni dan Andi Syaputra meninggalkan lokasi. Sementara, besi yang digunakan Andi Lala dibuang di parit tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Hingga saat ini, pihak kepolisian terus menyelidiki untuk mengungkap kemungkinan kasus-kasus lain yang dilakukan oleh Andi Lala. Pihaknya juga telah mengamankan enam orang, yaitu Andi Lala, Andi Sahputra, Roni, Reni Safitri, Irfan dan Riky.

Andi Lala diringkus tim gabungan Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan di kawasan Jalan Lintas Rengat-Tembilahan, Desa Pekan Tua, Kecamatan Kempes, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Andi Lala merupakan terduga otak pembunuhan satu keluarga yang menewaskan Rianto (40) dan Yani (35), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Marni (50). Sementara, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani yang berusia empat tahun bernama Kinara selamat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.