Sukses

Petani Jambi Diamputasi Usai Duel dengan Tiga Beruang

Tiga beruang menyerang dua petani Jambi yang tak sengaja melihat anak beruang terperangkap jerat untuk babi.

Liputan6.com, Jambi - Dua orang petani di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, diserang kawanan beruang yang mengamuk. Salah seorang di antara mereka bahkan harus diamputasi akibat serangan itu

Aslami (40), salah seorang warga Pemayung mengatakan, dua orang korban serangan beruang itu adalah Hasan Basri (42) dan Sakrun (35). Keduanya warga Desa Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Senin, 10 April 2017. Saat itu, Hasan Basri dan Sakrun bermaksud mencari kayu untuk membuat pondok.

Saat berada di lokasi kejadian, kedua petani karet itu melihat seekor anak beruang terkena jerat yang biasa dipasang untuk menangkap babi. Tiba-tiba, muncul tiga ekor beruang dewasa dan langsung menyerang Hasan Basri dan Sakrun.

Kedua petani yang kaget diserang beruang spontan mengibaskan parang yang dibawanya. Bukannya takut, kawanan beruang justru semakin beringas, menggigit dan mencakar kedua petani itu.

Hasan Basri dan Sakrun akhirnya berhasil meloloskan diri usai berlari dan memanjat pohon. Cukup lama kedua petani ini harus menunggu di atas pohon hingga kawanan beruang itu pergi.

"Awalnya dirawat di Puskesmas Pemayung. Namun dirujuk ke Rumah Sakit Hamba, Muara Bulian," ucap Aslami saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 14 April 2017.

Aslami juga mengatakan, salah satu korban yakni Hasan Basri terpaksa diamputasi di bagian kakinya karena mengalami luka cakar dan gigitan cukup parah. Sementara, Sakrun mengalami luka robek di bagian betis kaki kiri dan kanan yang juga akibat cakaran dan gigitan beruang.

Kapolsek Pemayung Iptu Marwiansyah membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, usai menerima laporan dari warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi, Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

"Kita langsung turun ke lokasi. Sementara, kita imbau agar warga tidak mendekati lokasi kejadian," ujar Marwiansyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini