Sukses

Jangan Main-Main dengan Tanah Retak di Lereng Gunung Wilis

Terjadi tanah retak di lereng Wilis sepanjang 70 meter, dengan lebar rekahan 10 cm hingga 20 cm, dan ketinggian tebing sekitar 100 meter.

Liputan6.com, Madiun - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga di lereng Gunung Wilis, Dusun Kepel, Desa Kepel, Kabupaten Madiun, Jawa Timur mewaspadai tanah retak di wilayah sekitar.

BPBD setempat mencatat, di Dusun Kepel, Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun telah terjadi tanah retak di lereng Wilis sepanjang 70 meter, dengan lebar rekahan 10 cm hingga 20 cm, dan ketinggian tebing sekitar 100 meter.

Warga diminta mengungsi ke tempat yang aman jika keretakan tanah semakin lebar dan menyebabkan tanah serta bangunan ambles.

"Kami terus berkoordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa setempat serta meminta warga untuk waspada. Sebab, jika hujan turun dengan intensitas tinggi selama beberapa jam, dapat berpotensi longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edi Hariyanto, Kamis, 13  April 2017, dilansir Antara.

Hal yang sama diungkapkan Bupati Madiun Muhtarom. Ia meminta warganya yang tinggal di sepanjang lereng Gunung Wilis untuk mewaspadai bencana tanah longsor yang rawan terjadi, seperti halnya di Kabupaten Ponorogo, baru-baru ini.

"Jika hujan deras turun selama berjam-jam atau lingkungan tanah sudah menunjukkan gejala longsor maupun retak, hendaknya segera mengungsi ke tempat aman," ucap Bupati Muhtarom.

Sesuai hasil pemetaan, banyak wilayah desa di Kabupaten Madiun yang berada di selingkar lereng Gunung Wilis yang rawan terjadi tanah longsor. Hal itu karena kontur tanah di lereng Wilis saat ini yang cederung labil.

"Kontur tanah di lereng Gunung Wilis saat ini cenderung labil dan tidak ada daya rekatnya. Air hujan yang tinggi intesitasnya membuat tanah menjadi jenuh air hingga rawan longsor. Itu yang terjadi di Ponorogo dan Kabupaten Madiun memiliki potensi yang sama," kata dia.

BPBD juga mencatat mencatat, wilayah Kabupaten Madiun yang rawan longsor terdapat di Kecamatan Dagangan, Kare, Gemarang, dan Saradan. Warga di lingkungan tersebut diminta ekstra hati-hati.

Pihaknya juga akan melakukan penelitian kondisi tanah atau retakan tanah di Dusun Kepel, Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Penelitian dilakukan dengan menggandeng pihak akademisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.