Sukses

Tempat Hiburan Malam Tutup Selama Pekan Suci

Ribuan peziarah sudah merapat di Larantuka.

Liputan6.com, Mimika - Kepolisian Resor Mimika memperingatkan para pengelola tempat hiburan malam di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, agar menutup total usaha tersebut selama Pekan Suci. Penutupan ini agar tidak mengganggu umat Kristiani yang hendak melaksanakan ibadah menyambut Paskah.

"Sudah ada imbauan terutama untuk tempat-tempat penjualan minuman keras beralkohol di tempat-tempat hiburan malam dan kios-kios agar ditutup total selama satu pekan ini. Kami akan melakukan razia jika masih ada yang membuka kegiatan usaha mereka," kata Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Kamis (13/4/2017), dilansir Antara.

Victor mengajak seluruh lapisan masyarakat Mimika, terutama di Kota Timika agar terus menumbuhkan sikap toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.

"Kita semua ingin menjaga suasana yang sudah damai di Timika tetap berlangsung terus, tidak saja pada masa Paskah ini, tetapi untuk seterusnya seperti itu," katanya.

Polres Mimika mengerahkan sedikitnya 250 personel pengamanan ibadah di gereja-gereja selama Pekan Suci yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah hingga Hari Raya Paskah.

Lokasi-lokasi yang membutuhkan pengamanan lebih besar seperti di Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Gereja St Stefanus Sempan dan sejumlah gereja lain yang memiliki jemaat dalam jumlah banyak, terutama gereja-gereja yang menggelar ibadah pada malam hari.

Polisi juga sudah mengantisipasi rencana pengamanan untuk kegiatan atraksi jalan salib hidup pada perayaan Jumat Agung serta pawai obor "Fajar Paskah" pada Minggu 16 April 2017 dini hari.

Victor mengatakan kegiatan pawai obor "Fajar Paskah" merupakan agenda rutin tahunan yang digelar oleh jemaat dari berbagai denominasi gereja Kristen di Timika.

"Kami sudah antisipasi pengamanan kegiatan tersebut. Kami sedang merancang model pengamanannya seperti apa dan siapa-siapa saja yang nanti terlibat untuk pengamanan kegiatan itu," ujarnya.

Kapolres Mimika mengimbau agar jemaat gereja-gereja Kristen yang mengikuti kegiatan tersebut agar mematuhi rambu-rambu dan jalur-jalur yang telah disepakati bersama.

Pengamanan ibadah di gereja-gereja selama Pekan Suci Paskah juga melibatkan unsur dari TNI, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pemuda-remaja masjid, MUI, Parisada Hindu Dharma, dan sejumlah paguyuban di Kota Timika.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Peziarah Merapat di Larantuka

Sebanyak 1.145 peziarah dari daratan pulau Timor tiba di Kota Larantuka, (Reinha Rosari) Kabupaten Flores Timur dalam rangka mengikuti proses Jumat Agung di kota tersebut.

"Mereka (peziarah) yang menumpang kapal Ferry baru akan sandar di pelabuhan Ferry Waibalun," kata Dirut PT. Flobamora Hironimus Soriwutun saat dihubungi dari Larantuka, Kamis pagi.

Pemerintah Provinsi NTT memberikan dua kapal gratis untuk melayni para peziarah dari pulau Timor yang akan mengikuti prosesi Semana Santa di kota tersebut.

Ribuan umat tersebut tidak hanya dari Kota Kupang, tetapi juga berasal dari tiga kabupaten lain di Pulau Timor itu yakni Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, serta Kabupaten Kupang.

Kapal motor penyeberangan atau kapal ro-ro yang digunakan adalah KMP Sirung yang disediakan oleh pemerintah Pemprov melalui PT. Flobamora salah satu Badan Usaha Milik Daerah di NTT.

Selain di siapkan di Bolok, Kupang, Kapal Ferry juga disiapkan di pelabuhan Atapupu untuk mengangkut peziarah dari Kabupaten Belu dan Malaka menuju Larantuka.

Seperti dilansir Antara, rombongan peziarah tiba di Larantuka dengan KMP Sirung. Saat tiba terpantau para peziarah tersebut berdesakan keluar dari kapal itu, kemudian langsung dijemput oleh bus dan diantar ke sejumlah penginapan.

"Para peziarah nantinya akan kembali baik ke Atapupu dan Kupang pada Senin (17/4) dan dijemput oleh kapal yang sama," tuturnya.

Sementara pemerintah NTT berharap agar para peziarah benar-benar memaknai acara perjalanan rohani yang sakral tersebut.

"Bahwa peristiwa rohani Semana Santa ini tidak saja dimaknai dari sisi iman, bagi umat katolik sebagai peristiwa rohani, tetapi juga ada nilai-nilai universal dari dalam peristiwa ini yaitu, nilai persaudaraan," katanya.

Dalam ritual ini, elain umat katolik, umat beragama lain juga menghadiri acara tersebut sebagai wisatawan tapi juga di Larantuka sendiri hadir sebagai kepanitiaan. Jadi persitiwa ini selain bermakna dari sisi rohani, tetapi juga bermakna dari sisi nilai-nilai universal persaudaraan.

Prosesi Semana Santa merupakan sebuah prosesi budaya rohani peninggalan bangsa Portugis yang dilakukan oleh masyarakat Larantuka, Flores Timur yang sudah menjadi kegiatan turun-temurun jelang perayaan Paskah.

Puncak perayaan Semana Santa sendiri adalah Jumat Agung atau Sesta Vera pada pagi hari dengan dilakukan arak-arakan perahu melalui Laut dengan mengantar patung Yesus tersalib. Rutenya dari Kapela Tuan Menino menuju ke Pantai Kuce, depan kediaman raja Larantuka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini