Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Terduga Pembunuh Keluarga Medan Melayat

Top 3 Berita Hari Ini, polisi menduga pembunuhan satu keluarga di Medan dilakukan oleh kerabat dekat. Yaitu Andi Lala alias AL.

Liputan6.com, Medan - Top 3 Berita Hari Ini, Polda Sumut berhasil mengantongi sebuah nama yang diduga sebagai dalang pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Medan, Sumatera Utara. Pria itu bernama Andi Lala alias AL.

Disebutkan Al memiliki hubungan keluarga dengan Yani, istri Rianto yang ikut tewas dalam pembunuhaan di Minggu dini hari itu.

Hal itu dikuatkan dengan informasi yang didapat dari seorang saksi yang melihat kedatangannya ke rumah keluarga Rianto, pada Minggu malam bersama sang istri. Pasca-pembunuhan sadis tersebut, saksi menuturkan, AL sempat menanyakan kondisi putri bungsu korban, Kinara.

Selain berita soal pembunuhan Medan itu, kemunculan seekor buaya sepanjang 4 meter di permukiman warga di Jambi juga tak kalah disorot. Seorang warga nyaris dimangsa saat tengah berjalan dipinggiran sungai dekat rumahnya untuk mencari sinyal telepon genggam. 

Sementara itu di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, sebanyak tiga marga atau nama keluarga diduga nyaris punah. Diduga kepunahan tersebut akibat pelayanan kesehatan di daerah tersebut yang buruk.

Ketiga berita di atas paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (12/4/2017).  

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Melayat, Terduga Pembunuh Keluarga Medan Sempat Tanyakan Kinara

Saat melayat, terduga pembunuh satu keluarga di Medan itu datang bersama istrinya dan sempat berbincang dengan kerabatnya yang lain. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) membeberkan nama terduga pembunuh satu anggota keluarga di Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan. Andi Lala alias AL diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis tersebut. 

AL memiliki hubungan keluarga dengan Yani, istri Rianto yang ikut tewas dalam pembunuhan di Minggu dini hari itu.

Paman Yani bernama Syarifon tak menduga jika AL terlibat dalam pembunuhan itu. Ia sempat melihat AL datang bersama istrinya Reni Safitri menggunakan mobil pikup.

"Saya bahkan sempat cerita dengan dia. Memang dia ada nanya kondisi Kinara, saya bilang mulai membaik. Karena lagi sibuk, setelah itu saya tidak lihat lagi. Tapi, istrinya masih di sini (rumah duka). Kalau memang dia pelakunya, tega kali," kata Syarifon, Selasa, 11 April 2017.

Selengkapnya...

2. Buaya 4 Meter Nyaris Terkam Pemuda Saat Mencari Sinyal

Buaya sepanjang empat meter berhasil ditangkap warga. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Seorang warga bernama Rohan, warga Desa Pandan Lagan, Jambi nyaris kehilangan nyawa akibat diserang buaya sepanjang 4 meter.

Budi (34), salah seorang warga Desa Pandan Lagan menceritakan, sebelum peristiwa itu terjadi. Pada Senin malam, 10 April 2017 sekitar pukul 20.30 WIB, Rohan (26) tengah berjalan keluar rumah untuk mencari sinyal telepon genggam yang memang masih sulit di daerah itu.

Saat melintas di pinggir sungai, tiba-tiba seekor buaya besar datang menyambar. Beruntung, Rohan masih sigap melompat dan berhasil menghindari sambaran sang raja sungai.

Teror buaya sebelumnya juga menimpa seorang warga Kabupaten Tanjabtim bernama Ambo Tang (40). Pada 7 Maret 2017 lalu, Ambo Tang nyaris kehilangan nyawa usai diterkam dan diseret buaya saat berada di pinggir sungai.

Selengkapnya...

3. 3 Marga Penduduk Teluk Wondama Papua Barat Punah Total, Ada Apa?

Ilustrasi Kuburan

Sebanyak tiga marga penduduk di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, punah. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari Filep Wamafma menduga kepunahan marga itu diduga akibat buruknya pelayanan kesehatan.

Dia menyebutkan, tiga marga yang sudah dinyatakan punah tersebut adalah Iruwata dan Wariwata dari Suku Miere dan Tamboa dari Suku Mairasi. Dua suku tersebut berada di Distrik Naikere Teluk Wondama.

"Dari data yang kami peroleh masih ada beberapa marga nyaris punah. Ada faktor atau penyebab yang harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah daerah," kata dia.

Dia mengutarakan pelayanan kesehatan di daerah tersebut cukup buruk. Tercatat kepunahan tiga marga tersebut terjadi salah satunya akibat kematian yang terjadi saat proses persalinan ibu.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini