Sukses

Larung Kotak Suara di Kali Code Yogyakarta, Apa Artinya?

Mereka yang melarung kotak suara di Kali Code Yogyakarta adalah para seniman dan budayawan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Lebih dari 100 seniman dan budayawan Jogja melarung sebuah kotak suara di Kali Code Yogyakarta, Minggu siang, 9 April 2017. Salah satu seniman yang terlibat dalam aksi budaya itu adalah artis pantomim Jemek Supardi.

Kegiatan yang digelar oleh Komunitas Rejo Semut Ireng itu sebagai bentuk sikap dan keprihatinan terhadap kebhinnekaan yang tercabik-cabik karena pemilihan kepala daerah (pilkada).  

Sebelum kotak suara dilarung, seniman dan budayawan lintas agama berkumpul di Tugu Jogja. Beragam manusia merepresentasikan suku agama dan ras berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka melakukan ritual ruwat dan doa dengan menyanyikan tembang macapat.

Bregodo yang mengiringi arak-arakan seniman dan budayawan juga menjadi simbol keistimewaan Yogyakarta yang menjunjung tinggi keberagaman. Bregodo masuk ke barisan pawai dari arah utara ke selatan menjadi lambang sumbu imajiner Gunung Merapi dan Laut Selatan yang bertemu di Tugu Pal Putih.

Rombongan seniman dan budayawan itu berjalan kaki dari salah satu titik sumbu imajiner Yogyakarta itu ke arah timur menuju Kali Code, tepatnya di bawah jembatan Gondolayu.

Mereka yang melarung kotak suara di Kali Code Yogyakarta adalah para seniman dan budayawan. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

"Sebagai seniman lokal kami mendukung toleransi dan keberagaman dan ini jadi bentuk kreativitas untuk menyatakan hal itu," ujar Santosa, Koordinator Rejo Semut Ireng.

Kotak suara, tutur dia, dipilih sebagai simbol yang dilarung karena selama ini di Indonesia, perayaan ajang kontestasi pemilihan kepala daerah di Indonesia seringkali membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak. Demokrasi yang kebablasan membuat orang semena-mena bertindak apapun untuk kepentingan golongannya.

"Bhinneka Tunggal Ika yang kita sepakati bersama sejak negeri ini berdiri harus dipertahankan," ucap Santosa.

Pada kesempatan yang sama, Rejo Semut Ireng juga menyatakan sikap menentang keras sikap dan tindakan intoleransi, mendukung kebhinnekaan demi tegaknya NKRI, mendukung pemerintahan yang sah dalam menciptakan kesejukan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, serta menggelorakan semangat perdamaian dari Yogyakarta untuk Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.