Sukses

Tamu Tengah Malam Jelang Pembunuhan Satu Keluarga di Medan

Tetangga mendengar kepala keluarga korban pembunuhan di Medan itu mempertanyakan kedatangan tamu di tengah malam.

Liputan6.com, Medan - Kepala Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Budiono, mengatakan satu keluarga yang diduga korban pembunuhan merupakan warga yang tidak pernah bermasalah di lingkungannya.

"Enggak pernah saya dengar bermasalah, sama tetangga maupun sama warga lainnya," kata Budiono, Minggu (9/4/2017).

Karena itu, ia terkejut ketika mendengar keluarga tersebut tewas. Mendengar kabar tersebut, ia langsung mendatangi rumah korban dugaan pembunuhan tersebut.

"Terkejut, tadi ada warga yang kasih tahu ke saya," kata dia.

Kasus dugaan pembunuhan satu keluarga itu masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, berdasarkan keterangan saksi bernama Sahriah, tetangga korban, pada Sabtu, 8 April 2017, sekitar pukul 23.30 WIB sempat mendengar ada satu orang bertamu dengan berjalan kaki ke rumah korban.

Namun, Sahriah mengaku tidak menaruh curiga karena korban beberapa kali diketahui menerima tamu tengah malam. Saat itu, saksi mendengar korban yang merupakan kepala keluarga, Rianto berkata kepada tamunya, "Kok tidak nelpon aku".

"Pengakuan saksi, kemudian sekitar pukul 00.30 WIB, saksi mendengar suara sepeda motor matik ngebut di depan rumah saksi. Dan anak saksi melihat keluar, namun tidak melihat siapa-siapa," kata Rina.

Namun begitu, Rina menegaskan belum dapat menyimpulkan menyebabkan tewasnya satu keluarga tersebut. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki dan olah tempat kejadian perkara. Sementara, para korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH. Wahid Hasyim, Medan.

"Ada lima meninggal dan satu kritis, semuanya satu keluarga," kata dia.

Seblumnya warga di kawasan Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara, dihebohkan dengan kasus pembunuhan. Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya.

Seorang warga sekitar, Suharman mengatakan, satu keluarga yang ditemukan tewas tersebut pasangan suami istri Rianto (40) dan Yani (35), kemudian kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang Laksono (10) serta mertua Rianto, Marni (50).

Sementara, putri bungsu pasangan Rianto dan Yani yang berusia empat tahun, yaitu Kirana, kritis. Saat ini, Kirana masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.