Sukses

Keluhan Mahasiswa Kupang Sebelum Tewas Usai Kesurupan

Sebelum tewas usai kesurupan, mahasiswa Kupang itu sempat mengontak keluarganya di kampung halaman.

Liputan6.com, Kupang - Fabianus Hale Bere (22), mahasiswa Kristen Artha Wacana Kupang, Nusa Tenggara Timur, sempat menelepon keluarganya di Dusun Webora, Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, sebelum ditemukan tewas usai kesurupan.

Kakak kandung Fabianus, Gaudensiana Abuk Bere menuturkan, Fabianus meneleponnya pada 29 Maret 2017. Saat itu, dia meminta dirinya untuk datang menjenguknya.

"Dia minta dijenguk katanya sedang sakit dan kakinya bengkak-bengkak," ujar Gaudensiana kepada Liputan6.com, Kamis, 6 April 2017.

Keesokan hari, atas persetujuan kedua orangtua, Gaudensiana langsung berangkat menuju Kupang. Ia tiba di Kupang pada 30 Maret 2017.

"Saat itu, dia belum kesurupan, hanya kakinya bengkak dan badannya panas, sehingga saya hanya mencari obat untuk diminum," kata Gaudensiana.

Fabianus baru mengalami kesurupan pada Rabu, 5 April 2017, sekitar pukul 19.00 Wita di kamar kos. Saat itu, ia sempat mengamuk dan membantingkan diri ke lantai kamar kos.

"Saat mengamuk, dia berkata jam 03.00 Wita atau jam 06.00 Wita, dia harus meninggal, tetapi kami tidak tanggapi karena mengira itu hanya bahasa orang kesurupan. Ternyata, apa yang disebutkan itu benar terjadi," kata Gaudensiana.

Fabianus tewas di kamar kosnya sekitar pukul 11.00 Wita. Berdasarkan keterangan teman-temannya, dia kesurupan dengan meneriakkan kalimat tak jelas sejak Rabu malam.

Selama kesurupan, korban dijaga teman-temannya. Korban diketahui tak bernyawa lagi saat teman-temannya bangun tidur setelah kelelahan menjaga Fabianus dari menyiksa diri sendiri.

Polisi sempat turun tangan dalam kematian mahasiswa Fabianus. Namun, polisi tak melanjutkan pengusutan karena keluarga korban menolak proses autopsi. Jenazah korban lalu diserahkan kepada keluarga.

"Keluarga tidak mau buat laporan dan tidak mau (jenazah) diautopsi," ujar Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Lalu Musti Ali kepada Liputan6.com.

Keluarga menyatakan ikhlas menerima kematian Fabianus. Maka itu, setelah dibawa ke rumah sakit, jenazah dibawa ke kampung halaman di Dusun Webora, Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini