Sukses

Puluhan Ribu Siswa SMK di Kalteng dan Brebes Berjuang Lulus UN

Mereka akan berjuang lulus mulai hari ini sampai Kamis, 6 April mendatang.

Liputan6.com, Palangkaraya - Gelaran Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  maupun yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNBKP) dilakukan serentak se-Indonesia. Termasuk di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Di Kalteng, hari ini sedikitnya 8.455 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti UNBK maupun UNBKP. Mereka akan berjuang lulus mulai hari ini sampai Kamis, 6 April mendatang.

"Untuk siswa SMK yang menjadi peserta UN tahun 2017 di Kalteng pada tahun 2017 sebanyak 8.455 yang terbagi Untuk UNBK sebanyak 5.242 siswa sedangkan UNKP sebanyak 3.213 siswa," kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Suladeri di Palangkaraya, Senin (3/4/2017).

Dia juga mengatakan, tahun 2017 di Kalteng memang lebih banyak siswa SMK yang mengikuti UNBK dari pada SMA dan MA. Hal itu lantaran pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggap SMK sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

"Dalam pelaksanaan UN ini kita akan melakukan pantauan selain untuk melihat pelaksanaan UN, karena kegiatan UN SMK ini merupakan tolak ukur terkait mutu dari pendidikan di Kalteng," tutur dia.

Suladeri menjelaskan, pelaksanaan UN untuk tahun ini sedikit berbeda. Sebab, pelaksanaan UNBK untuk SMK dan SMA/MA dibedakan ini untuk meningkatkan konsentrasi para siswa agar lebih fokus.

Pelaksanaan UN 2017 untuk jenjang SMK akan dilaksanakan sejak hari ini hingga Kamis, 6 April mendatang. Mata pelajaran yang diujikan di antaranya, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan uji teori sesuai bidangnya.

Sementara Ujian Nasional tingkat SMA akan dimulai pada 10-13 April mendatang dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan satu mata pelajaran pilihan sesuai jurusan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

UN di Brebes

Sejumlah siswa SMK di Brebes, Jawa Tengah, juga mengikuti UN 2017. Mereka tampak serius mengerjakan soal-soal mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diujikan pada hari pertama pelaksanaan UNBK yang berlangsung secara serentak di seluruh SMK di daerah itu.

Di sejumlah sekolah tempat penyelenggaraan UNBK di Kabupaten Brebes, para siswa datang lebih awal sebelum ujian tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WIB.

Maklum saja, pada tahun ini beberapa SMK di Kabupaten Brebes baru pertama kalinya menyelenggarakan UNBK serentak di sekolah masing-masing.

Mereka pun mengerjakan soal menggunakan komputer dan terlihat sangat hati-hati. Selain itu, juga karena jumlah unit komputer di setiap sekolah terbatas, maka pelaksanaan UNBK dibagi menjadi tiga sesi secara bergantian hingga pukul 16.00 WIBi.

Pada setiap ruangan terlihat dua guru pengawas melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi yang diberikan oleh pantia pelaksanaan UNBK tingkat SMK.

Wakil Bupati Brebes Narjo mengatakan, pelaksanaan UNBK di hari pertama tingkat SMK secara umum berjalan lancar.

"Tadi saya bersama rombongan sempat melakukan monitoring pelaksanaan UNBK ke beberapa sekolah, yakni SMKN 1 Brebes, SMK Karya Bhakti, SMK PGRI dan SMK N 1 Bulakambai," ucap Narjo, di sela pengawasan UNBK di SMK PGRI Brebes, Jawa Tengah, Senin 3 April 2017.

"Alhamdullilah berjalan lancar dan belum ada laporan dari sekolah lain kendala terkait pelaksanaan ujian hari pertama ini," ia menambahkan.

Selain berjalan lancar, Narjo menjamin hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMK serentak di Kabupaten Brebes tak ada kebocoran kunci jawaban oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

"Saya jamin tak ada kebocoran kunci jawaban UNBK. Karena semua siswa tentunya sudah mempersiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh," sebut dia.

Menurut Narjo, jika sampai nanti ada kebocoran UNBK pasti ada sanksi tegasnya kepada pihak-pihak yang terlibat, siswa itu sendiri atau bahkan para guru.

Bahkan, pagi sebelum ujian dimulai Wabup Narjo terlebih dahulu menyempatkan mengecek kesiapan perangkat komputer dan listrik di SMK Negeri 1 Brebes. Hal tersebut untuk memastikan tidak ada kendala dalam peralatan yang akan digunakan peserta ujian.

Selain itu, Wabup Narjo juga meminta kepada seluruh siswa peserta UNBK untuk tetap semangat dan konsentrasi penuh dalam mengerjakan soal.

"Selalu berdoa, semangat serta konsentrasi dalam mengerjakan soal, agar hasilnya nanti baik," ia memungkasi.

Siagakan Mesin Genset

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Brebes, SMK Karya Bakti, SMK PGRI dan SMK Negeri 1 Bulakamba mengatakan pada pelaksanaan UNBK kali ini sudah ada koordinasi dengan pihak PLN untuk tidak adanya pemadaman Listrik agar pelaksanaan Ujian dapat berjalan lancar.

Namun demikian, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan yang diakibatkan padamnya listrik secara tiba-tiba maka, pihak sekolah telah menyiagakan mesin genset yang akan dioperasikan jika listrik PLN padam.

Pihak sekolah juga sudah memastikan kondisi komputer yang digunakan dalam keadaan yang baik.

Panitia UNBK SMK serentak di Brebes, Tahrodi mengatakan, jika pelaksanaan UNBK tahun 2017 dilakukan serentak di seluruh SMK di Brebes.

"Untuk UNBK SMK tahun 2017 ini, semua SMK sudah memberlakukanya. Jadi, ini baru pertama kalinya dan di hari pertama ini berjalan lancar," ucap Tahrodi.

Sedangkan khusus menghadapi pelaksanaan UNBK tingkat SMK pada tahun ajaran ini total berjumlah 10.764 siswa.

"Rincianya 10.764 siswa itu dari 280 SMK negeri dan swasta dengan siswa perempuan sebanyak 4.605 dan siswa laki-laki berjumlah 6159," dia memungkasi.

3 dari 3 halaman

Pakai Laptop Sendiri

Adapun hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Cirebon, Jawa Barat, belum ditemukan kendala signifikan.

Namun dari sisi teknis pelaksanaan, pelaksanaan UNBK di Kota Cirebon terkesan dipaksakan. Kesan dipaksakan tersebut terlihat dari minimnya kelengkapan fasilitas komputer di sejumlah sekolah yang melaksanakan UNBK.

Salah satunya di SMKN 2 Kota Cirebon, sekolah kejuruan tersebut sebagian siswanya menggunakan laptop pribadi dalam mengikuti UNBK hari pertama.

"Ada seratusan siswa menggunakan laptop pribadinya. Kita gunakan tujuh ruang kelas untuk pelaksanaan UNBK. Tapi, dari total ruangan yang kita gunakan itu, hanya dua ruangan yang menggunakan ruangan multimedia," kata Wakasek Kurikulum SMK Negeri 2 Kota Cirebon, Wiwik Sismawati, Senin (3/4/2017).

"Sedangkan lima ruangan lainnya menggunakan ruang kelas biasa," ia menambahkan.

Dia mengatakan pula, SMK Negeri 2 Kota Cirebon kali pertamanya menggelar UNBK. Alhasil, wajar jika fasilitas yang ada kurang memadai.

Menurut dia, UNBK merupakan keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh SMK Negeri 2 Kota Cirebon. Sebab, tercantum dalam Surat Edaran (SE) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 1/2017 tentang pelaksnaaan UN tahun ajaran 2017.

Dalam SE Kemendikbud itu, bagi sekolah terkecuali SLB yang memiliki perangkat komputer, minimalnya 20 unit wajib melaksanakan UNBK.

Pada pelaksanaan UNBK kali ini, lanjut Wiwik, sekolah memberlakukan tiga sesi pelaksanaan ujian. Pada sesi pertama dan kedua, sambung Wiwik, diikuti oleh 140 siswa. Sedangkan, pada sesi ketiga hanya diikuti oleh 138 siswa.

"Ada empat mata pelajaran yang diuji, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan kompetensi keahlian sesuai dengan kejuruan," kata Wiwik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini