Sukses

DPRD Kota Malang Diubah Jadi Galeri Seni Dadakan

Seniman dan budayawan mengeluhkan ketiadaan ruang pameran yang memadai di Kota Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Malang - Aroma dupa menyeruak dari dalam Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur. Tembang jawa diiringi alunan gamelan nyaring terdengar. Berbagai benda seni memenuhi sudut gedung wakil rakyat itu.

Tercatat 100 bilah keris, 50 topeng malangan, 58 lukisan, 50 wayang kulit dan benda lain tengah dipamerkan di Gedung DPRD Kota Malang. Gedung wakil rakyat itu pun berubah layaknya galeri seni dan barang antik. Berbagai benda itu bakal dipamerkan selama 3-9 April ini.

Bambang Randika Santuso selaku Ketua Paguyuban Asta Citra Perupa Malang mengatakan, pameran ini sebagai upaya agar seni dan budaya warisan leluhur tetap mendapat ruang di masyarakat.

"Agar warga Malang lebih mengapresiasi dan cinta pada kesenian nusantara," ucap Bambang di Malang, Senin, 3 April 2017.

Bambang yang karib disapa Simbah menambahkan, sudah tiga kali pameran seni dan budaya digelar di dalam gedung dewan. Tapi biasanya banyak diisi oleh perupa dengan karya lukis saja. Baru tahun ini keris, topeng malangan sampai batu akik ikut dipamerkan.

Pilihan menggelar pameran di gedung dewan ini lantaran Kota Malang belum punya ruang khusus untuk pameran seni dan budaya. Para seniman dan budayawan biasanya memamerkan karya mereka di hotel, selain di gedung dewan maupun Balai Kota Malang.

"Kami ingin pemerintah kota punya galeri sendiri untuk memfasilitasi seniman dan budayawan," ujar Simbah.

Beruntungnya, mereka diizinkan pameran di gedung dewan atau Balai Kota Malang. Pengunjung bisa bertransaksi langsung jika berminat membeli lukisan, topeng malangan atau benda lainnya. Sejumlah siswa sekolah hadir di pameran itu belajar seni lukis atau sekedar bertanya soal beragam benda yang dipamerkan.

Lukisan dan berbagai benda seni dan budaya lainnya menarik minat pelajar di Kota Malang, Jawa Timur (Zainul Arifin/Liputan6.com)

"Lumayan, ada beberapa lukisan teman -teman yang dibeli oleh pengunjung selama sehari ini," tutur Simbah.

Rio, seorang pelajar kelas 7 SMP YPK Malang mengaku datang berombongan dengan teman satu kelas untuk kegiatan belajar seni dan budaya.

"Kan ada pelajarannya juga di sekolah. Kebetulan ini ada pameran, diajak guru datang sekaligus belajar," tutur Rio.

Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengakui saat ini belum ada ruang khusus pameran karya seniman dan budayawan di Kota Malang.

"Tapi kami sudah ada rencana membangun pasar seni pada tahun depan," ujar Sutiaji.

Rencananya, menurut dia, bakal disiapkan lokasi pasar seni di kawasan Pasar Bareng. Pasar tradisional itu sendiri bakal direvitalisasi dengan dana sebesar Rp 11 miliar pada tahun depan. Di bagian atasnya disisipkan sebagai pasar seni, menampung berbagai benda karya seniman Kota Malang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.