Sukses

Ekspresi Pembunuh Siswa SMA Taruna Nusantara Saat Reka Ulang

Ada 64 adegan dalam reka ulang yang digelar di SMA Taruna Nusantara hari ini.

Liputan6.com, Magelang - - Proses rekontruksi kasus pembunuhan di SMA Taruna Nusantara dilakukan secara tertutup. Dalam proses reka ulang pembunuhan Kresna Wahyu Nurachmad tersebut, tersangka AMR yang juga rekan korban sesama siswa itu melakukan puluhan adegan.

Kepala Humas SMA Taruna Nusantara Cecep Iskandar mengatakan proses rekontruksi dilakukan petugas kepolisian dari satuan reskrim gabungan Polda Jawa Tengah dan Polres Magelang. Proses reka ulang dilakukan mulai pukul 10.00 WIB.

"Proses rekonstruksi telah selesai dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB. Polisi juga melakukan evaluasi dari hasil rekonstruksi," kata Cecep di gerbang utama SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Senin (3/4/2017).

Dia mengungkapkan, dalam rekonstruksi tersebut polisi menghadirkan tersangka AMR. Ada 64 adegan yang dilakoni AMR di beberapa tempat di sekolah, seperti kamar nomor 2B di barak Graha 17, tempat Krisna ditemukan tewas dan di kamar mandi.

"Pelaku hadir dalam rekonstruksi. Ada sekitar 64 adegan ulang pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara yang dilakukan selama proses rekonstruksi. ‎Titik rekonstruksi utama dilakukan di kamar 2B Graha 17 dan kamar mandi," ujar dia.

Selama proses rekonstruksi berlangsung, ujar dia, dihadiri oleh banyak petugas keamanan dari Polda Jawa Tengah, Polres Magelang, Kodim Magelang dan Inteldam.

Cecep juga menerangkan AMR (16), tersangka pembunuh siswa SMA Taruna Nusantara (TN) Kresna Wahyu Nurachmad (15)  menjalani rekonstruksi kejadian dengan sikap tenang.

"Dia tetap tenang, tanpa ekspresi. Saya tidak tahu kok sepertinya tidak merasa bersalah. Ketemu teman, biasa saja, menyapa," kata Cecep.

Kegiatan belajar mengajar para siswa lainnya selama rekonstruksi, ujar dia, tetap normal. Proses reka ulang juga berjalan lancar.

Ia juga menyatakan bahwa secara de facto AMR dikeluarkan dari SMA Taruna Nusantara, sedangkan proses secara de jure untuk keputusan tersebut masih berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.