Sukses

Harga Cabai Melambung, Petani Gorontalo Batal Nikmati Untung

Rata-rata harga cabai di kalangan petani di Gorontalo mencapai Rp 80 ribu per kilogram.

Liputan6.com, Gorontalo - Saat ini, harga cabai di pasaran menyentuh angka tertinggi. Namun, keuntungan itu tidak bisa dinikmati para petani di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Pasalnya, ratusan batang tanaman cabai di daerah pertanian itu diserang hama. Hal itu mengakibatkan cabai yang seharusnya masuk masa panen justru busuk dan mengering di pohon.

"Sejak akhir bulan lalu harga cabai naik, kami menduga ini imbas dari cuaca akhir-akhir ini. Banyak cabai membusuk dan mengering. Kalau pun bisa panen sedikit karena sebagian besar kena hama antraknosa," ujar Haris Pakaya, salah seorang petani, pekan lalu.

Pada masa tanam kali, sebagian besar batang cabai yang ditanamnya terserang hama patek. Agar tidak merambat ke tanaman cabai yang masih sehat, ia terpaksa membabat batang cabai yang sakit.

Meski begitu, cara itu belum terbukti ampuh meredam serangan hama antraknosa atau yang sering di sebut patek. Beberapa pohon cabainya yang terserang hama patek mati mendadak.

"Sehingga harga cabai rawit di kalangan petani sudah tinggi. Rata-rata mencapai Rp 80.000 per kilogram," kata Haris.

Petani lainnya, Mugiyono mengungkapkan, dirinya mempunyai sekitar 3.000 batang pohon cabai dan 500 batang di antaranya mati terserang hama patek. Mugiyono sempat berupaya mengobati tanaman yang terkena hama yang ternyata membutuhkan biaya tinggi.

Dalam sekali semprot, ia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 300.000 per 1.000 batang tanaman cabai. "Jika telat sedikit tidak disemprot, langsung menyebar ke tanaman cabai yang lain. Metode yang diberikan instansi terkait juga sudah kami kerjakan, tetapi hasilnya tidak maksimal," keluh dia.

Kepala BP3K Kecamatan Suwawa Masni Mohamad menuturkan, serangan hama patek yang melanda para petani cabai tidak terlepas dari dampak curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Tak hanya wilayah Bone Bolango, serangan hama patek ini juga dialami para petani cabai di wilayah Kabupaten Gorontalo.

"Kami sudah menggerakkan petugas untuk melakukan monitoring sekaligus antisipasi supaya hama patek tidak menjalar," kata Masni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.