Sukses

Sultan Pengayom Warga Kalbar Mangkat

Jenazah Sultan Pontianak Syarif Abubakar Alkadrie dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak Batu Layang, Kalbar.

Liputan6.com, Pontianak - Warga Pontianak, Kalimantan Barat, berkabung. Sultan Pontianak, Syarif Abubakar Alkadrie bin Syarif Mahmud bin Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, wafat pada Jumat Subuh tadi pukul 04.00 WIB. Sultan mangkat dalam usia 73 tahun karena komplikasi penyakit setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedarso, Pontianak.

Jenazah dibawa ke Masjid Jami' Sultan Abdurrahman di Kompleks Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, Jalan Tanjung Raya No 1, Kelurahan Dalam Bugis, Jumat pukul 10.30 WIB.

Selanjutnya, jenazah disalatkan diiringi ratusan sanak keluarga dan pelayat. Usai disalatkan, jasad Sultan Syarif Abubakar dimakamkan di Kompleks Pemakaman Kesultanan Pontianak Batu Layang.

"Sultan Pontianak VIII meninggalkan enam anak, yakni lima dari istri pertama dan satu dari istri kedua," ucap Syarif Hasan Basri Alkadrie, menantu dari almarhum, saat ditemui di Kompleks Keraton Kadriah di Pontianak, Jumat (31/3/2017), dilansir Antara.

Mendiang Sultan Pontianak juga meninggalkan 13 cucu dan tiga orang cicit. Sebelum meninggal, almarhum menjalani perawatan di RSUD dr Soedarso, Pontianak, selama lima hari. Informasi mengenai kondisi kesehatan Sultan berusia 73 tahun tersebut sudah menyebar di media sosial dan sejumlah pihak mengharapkan kesembuhannya.

Seorang tokoh setempat, Syarif Ishak Almutahar menyatakan, di mata masyarakat almarhum merupakan sosok yang mengayomi warga Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak.

"Kami sangat kehilangan atas wafatnya Sultan Pontianak dan kita semua berduka," kata dia.

Ishak mengatakan pula, almarhum merupakan sosok yang dibanggakan oleh masyarakat. Sultan Pontianak. Jika terjadi konflik, ucap dia, Sultan selalu turun bersama-sama untuk mendinginkan suasana dan memberikan nasihat kepada warga.

"Mudah-mudahan Beliau ditempatkan pada golongan orang yang beriman dan mendapat rahmat dari Allah SWT, amin," ujar Syarif.

Syarif Abubakar Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak pada 15 Januari 2004. Ia mengisi kekosongan takhta Kesultanan Pontianak selama seperempat abad.

Sejak wafatnya Sultan Syarif Hamid II Alkadrie, 25 tahun lampau, Kesultanan Pontianak tak memiliki sultan. Sebab, anak kandung Sultan Hamid II, Syarif Yusuf Alkadrie, sebagai putra mahkota menetap di Belanda.

Ketika itu, para ahli waris Kesultanan Pontianak dari dinasti Alkadrie akhirnya menyepakati mengangkat salah seorang kerabat mereka bernama Syarif Abubakar Alkadrie.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini