Sukses

Motif Mutilasi di Meja Biliar Masih Teka-teki

Pembunuh sekaligus pemutilasi itu diketahui punya usaha biliar, sementara korban bekerja di dealer sepeda motor.

Liputan6.com, Riau - HRT dengan keji membunuh Bayu Santoso kemudian memutilasinya. Pria 31 tahun itu kini diburu polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tabir gelap masih menyelimuti kejadian ini. Terutama terkait motif yang melatari HRT menghabisi nyawa Bayu dengan kejam.

Dugaan sementara, pembunuhan itu dilatari oleh persoalan utang piutang. Namun, polisi belum bisa memastikan hal itu.

"Pelaku ini punya usaha biliar, sementara korban bekerja di dealer sepeda motor. Sering main ke tempat pelaku. Tapi motif pastinya belum diketahui," ucap Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Rabu, 29 Maret 2017.

Adapun untuk menguak tabir gelap kasus ini, polisi sudah menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sebuah tas hitam, tong biru, dua buah pisau, baju, celana diduga milik korban, dan beberapa barang lainnya.

Tas hitam itu ditemukan dalam tong biru dan berisi tubuh korban, sementara dua bilah pisau diduga digunakan pelaku untuk mengakhiri nyawa korban dari belakang.

"Jasad korban sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai. Sudah dilakukan visum oleh tim dokter dan kesehatan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau," ucap Guntur.

Pembunuhan disertai mutilasi ini terjadi Jumat tengah malam, 24 Maret 2017. Korban datang dipanggil saksi Gondrong atas perintah pelaku. Ketika korban duduk di samping meja biliar, pelaku mengunci pintu dan pergi ke dapur lalu keluar membawa dua bilah pisau.

Korban yang membelakangi langsung ditikam pelaku. Gondrong langsung melarikan diri karena takut menjadi sasaran berikutnya. Dia sembunyi dua hari di hutan dan keluar setelah merasa aman. Gondrong kemudian melapor ke polisi soal kejadian keji di depan mata kepalanya sendiri itu.

Polisi yang mendapat laporan langsung ke rukoawalnya tak menemukan adanya tanda-tanda pembunuhan. Kecurigaan muncul ketika bau tak sedap datang dari arah dapur.

Bau tak sedap itu ternyata berasal dari dalam tong biru yang terdapat koper hitam. Di dalam koper hitam itu potongan tubuh korban mutilasi disimpan pelaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.