Sukses

Cara Efektif Ajarkan Matematika untuk Siswa Tunanetra

Media pembelajaran kepada siswa tunanetra ini memanfaatkan cangkang kartu perdana yang sudah tidak terpakai.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menghadirkan media pembelajaran bagi siswa tunanetra. Kali ini giliran pelajaran matematika yang menjadi perhatian Sayidatul Maslahah dan Imam Budi Prasetya dari Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan serta Arif Dwi Hantoro dari Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas MIPA.

Media itu diberi nama Picabre yang merupakan kependekan dari Playing Cards of Braille. Tujuannya, mengoptimalkan pembelajaran matematika terutama materi peluang bagi siswa tunanetra.

Ketua kelompok mahasiswa ini, Sayidatul Maslahah menuturkan pembuatan media pembelajaran ini memanfaatkan cangkang kartu perdana yang sudah tidak terpakai. Tulisan dengan huruf braille dan kode yang dibuat di kartu membantu siswa tunanetra dapat membedakan satu kartu dengan kartu lainnya.

"Kami berharap dapat membantu siswa tunanetra lebih memahami materi peluang atau materi-materi matematika yang sering memanfaatkan kartu remi dalam pembuatan soalnya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Media pembelajaran ini telah dipraktikkan di IX MTs LB A Yaketunis Yogyakarta. Berdasarkan pengalaman tim menerapkan media itu di Yaketunis, siswa tunanetra lebih memahami materi peluang ketika menggunakan Picabre. Meskipun demikian, dalam prosesnya tetap harus didampingi oleh guru supaya tidak ada kesalahpahaman dalam memakanai materi yang diberikan.

Ia mengungkapkan, ide menciptakan Picabre karena melihat minimnya alat peraga dalam pelajaran yang membutuhkan visual dalam pembelajarannya. Misal, dalam pelajaran matematika, siswa tunanetra tidak dapat mempelajari materi-materi yang diberikan oleh guru dengan maksimal karena tidak ada alat peraga, sedangkan guru juga mengalami kesulitan mendiskripsikan gambar menjadi teks.

"Jadi picabre ini media pembelajaran yang bermanfaat untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam memahami materi pelajaran," kata Sayidatul.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini