Sukses

Banjir Bandang Padang Sidempuan Hanyutkan Sekeluarga

Banjir bandang juga dilaporkan telah merusak puluhan rumah karena terseret derasnya arus air.

Liputan6.com, Padang Sidempuan - Banjir bandang yang menerjang Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menelan korban jiwa. Lima orang tewas akibat meluapnya Sungai Batang Ayumi dan Sungai Aek Sipogas.

Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Sidempuan, Khairul Harahap, mengatakan, kelima korban tewas akibat banjir bandang ini merupakan satu keluarga. Mereka adalah Syahriana Situmorang, Rafiah Sarumpaet, Sakinah Sarumpaet, dan Saikum Sarumpaet, serta satu warga bernama Bahar Efendi.

"Empat dari lima korban tewas merupakan satu keluarga, warga Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Raya, Kecamatan Hutaimbaru Kota Padang Sidempuan, sedangkan satunya lagi bukan. Satunya lagi warga lingkungan I Sitataring, Kelurahan Batang Ayumi Julu," kata Khairul, Senin (27/3/2017).

Peristiwa nahas yang dialami keempat yang merupakan satu keluarga itu terjadi saat hujan deras melanda Kota Padang Sidempuan, Minggu, 26 Maret 2017 kemarin. Saat itu mereka tengah berada di ladang yang tidak jauh dari kediamannya.

Para korban berteduh dari guyuran hujan di dalam gubuk yang tidak jauh dari Sungai Aek Sipogas. Di saat bersamaan, air sungai meluap dengan sangat cepat. Mereka kemudian terseret arus banjir bandang.

"Saat berteduh, air sungai meluap dan keempat korban terseret banjir bandang yang menerjang Sungai Aek Sipogas," ucap Khairul.

Dalam peristiwa tersebut, tiga korban di antaranya ditemukan terlebih dahulu, kemudian satu korban lagi beberapa waktu berselang. Sementara korban atas nama Bahar Efendi meninggal akibat rumahnya terkena banjir bandang.

Sebelumnya, hujan deras melanda kawasan Tapanuli Selatan, Minggu, 26 Maret 2017. Akibat hujan deras itu, Sungai Batang Ayumi dan Sungai Aek Sipogas meluap yang mengakibatkan Kota Padang Sidempuan diterjang banjir bandang.

Selain itu, banjir menyebabkan ratusan rumah terendam air. Banjir bandang juga dilaporkan telah merusak puluhan rumah karena terseret derasnya arus air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini