Sukses

Pagi Sunyi dari Pusat Nadi Kota Tanah Bertuah

Kota Tanah Bertuah, julukan bagi Batam, semakin bergeliat dengan pembangunan infrastruktur.

Liputan6.com,Batam - Susana pagi terlihat lengang dan sunyi di ruas jalan Kota Batam. Sang surya saat itu baru menampakkan diri di atas gedung-gedung yang menghiasi pusat nadi kota berjuluk Tanah Bertuah itu.

Nama Batam mulai bersinar sejak menjadi salah satu kota dari segitiga emas di semenanjung Sumatra bersama Johor dan Singapura. Seiring berjalannya waktu, pembangunan di Batam makin cepat. Utamanya setelah menjadi daerah otonom perbatasan.

Menurut Kepala Humas Pemkot Batam Ardiwinata, fokus pembangunan Pemkot saat ini di bawah otoritas pemerintah pusat adalah membangun infrastruktur sebagai modal untuk bersaing.

"Kawasan Nagoya dan Jodoh akan disulap menjadi daerah Metro menyaingi Johor Baru di Malaysia," ujar Ardi kepada Liputan6.com, Selasa, 21 Maret 2017.

Salah satu pembangunan nyata adalah pelebaran jalan yang dipercantik dengan lampu jalan berbentuk bunga setinggi lebih kurang dua meter di pusat bisnis Kota Batam.

"Lampu tersebut beragam bentuk bunga ada seperti bunga teratai, bunga lili, bunga tulip dan bunga lainnya. Selain di wilayah kota bisnis, pelebaran jalan utama juga dilakukan di kawasan Batam Center," sambung Ardi.

Secara perlahan, kepemimpinan Wali Kota Batam Muhamad Rudi dan Wakil Wali Kota Amsyakar Ahmad mulai mampu mewujudkan pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan yang diharapkan dengan lancarnya arus transportasi jalan. Diharapkan, pembangunan akan lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kota Tanah Bertuah, julukan bagi Batam, semakin bergeliat dengan pembangunan infrastruktur. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Seluruh kebijakan Wali Kota dan Wakil Walikota Batam mengacu pada visi kota Batam yakni Terwujudnya Kota Batam Sebagai Bandar Dunia Madani Yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera dan Bermartabat.

Ardi menjelaskan di bawah kepemimpinan Rudi, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam, lebih dari lima puluh persen untuk belanja publik. Rinciannya adalah sebesar 30 persen untuk pembangunan dan pembenahan infrastruktur, 20 persen bidang pendidikan, 10 bidang kesehatan dan sisanya untuk sektor lain dan belanja pegawai.

Mengingat Kota Batam juga terdiri dari pulau-pulau (hinterland) yang terintegrasi, pemerintah berkomitmen memperhatikan pembangunan di wilayah pulau-pulau tersebut, seperti pembangunan jembatan beton untuk memudahkan akses antara masyarakat yang ada di pulau satu dengan masyarakat pulau lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini