Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Kisah Siswa SD di Riau Rekayasa Penculikan

Liputan6.com, Pekanbaru - Top 3 Berita Hari Ini di kanal Regional dihebohkan dengan kasus penculikan dua siswa SD. Namun belakangan cerita yang berhasil menggemparkan Kota Riau dengan keberanian dua bocah yang berhasil lolos dari cengkraman para penculik, ternyata hanya isapan jempol belaka. 

Bak seorang sutradara, kedua bocah yang masih duduk di bangku kelas V SD ini menceritakan aksi percobaan penculikan yang katanya dilakukan oleh dua pria tak dikenal yang menyamar berpakaian wanita.

Agar bisa lolos dari keduanya, bocah berinisial Ba (12) dan QI (8) merekayasa seolah-olah menghadapi para penculik. Kepada polisi mereka bercerita, saat kedua pelaku sedang lengah, salah satu dari mereka menggigit lengan pelaku dan menyerangnya dengan peluru ketapel.

Belakangan diketahui, cerita yang diembuskan oleh Ba dan QI hanya cerita bohong. Mereka melakukan itu karena telat mengikuti salat zuhur di masjid dekat sekolah. Nah untuk membuat alasan yang tepat, kedua bocah ini mengarang sebuah cerita.

Kabar lainnya yang tak kalah menarik tentang kasus video mesum siswa SMA di kamar ganti sebuah mal di Surabaya. 

Tak perlu menunggu lama, Polrestabes Surabaya berhasil menangkap dua pelaku utama dan menetapkannya sebagai tersangka. Mereka adalah Komandan Regu Security Lotte Mart, Pakuwon Mall, Surabaya dan M. Kusno, Wakil Komandan Regu Sekuriti Lotte Mart, Pakuwon Mall, Surabaya. 

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Jumat (24/3/2017). 

 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Kasus Penculikan Gagal di Riau Ternyata Karangan Siswa SD

Ilustrasi berita penculikan anak. (Liputan6.com)

Pengakuan murid kelas V Sekolah Dasar Albayan di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang mengaku sempat diculik ternyata hanyalah karangan si anak.

Perihal rekayasa sang anak ini disampaikan Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika ditanyai kebenaran kasus penculikan tersebut.

"Jadi kan waktu itu salat berjemaah. Nah, anak ini enggak ikut karena pulang. Kemudian ketika ditanya guru, dia ngakunya dimasukkan orang ke mobil dan berhasil selamat. Jadi, ini saya kira alasan karena tidak ikut selat," tutur Zulkarnain.

Berdasarkan cerita Kapolres Pelalawan AKBP Ari Wibowo, sambung Zulkarnain, anak itu berprestasi di sekolah dan pintar. Kemungkinan hal itu membuat dirinya bisa mengarang cerita ketika tidak ikut salat berjemaah.

Selengkapnya... 

2. Isakan Tersangka Kasus Video Mesum di Ruang Ganti Mal Surabaya

Tersangka baru kasus video mesum siswa SMA di ruang ganti mal di Surabaya itu mengaku emosi dan meminta maaf. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Berdasarkan hasil gelar perkara para penyidik dan unsur eksternal Sat Reskrim Polrestabes Surabaya pada 21 Maret 2017, penyidik bulat menetapkan M Kusno sebagai tersangka kedua kasus video siswa SMA mesum di ruang ganti mal di Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menegaskan penetapan status itu berdasarkan alat bukti yang dimiliki ditambah dengan keterangan ahli.

Ia menjelaskan tersangka kedua dianggap melanggar pidana karena melarang kedua pelajar menggunakan celananya setelah kedapatan mesum di ruang ganti mal.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua tersangka atas nama Sigit Setiawan sebagai Komandan Regu Security Lotte Mart, Pakuwon Mall, Surabaya dan M. Kusno, Wakil Komandan Regu Sekuriti Lotte Mart, Pakuwon Mall, Surabaya.

Selengkapnya...

 3. Bandung Lautan Api, di Antara Titah Sjahrir dan Kawat Misterius

Kolase gambar situasi Bandung Lautan Api.

Pada 23 Maret 1946, jelang batas waktu ultimatum Inggris kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mengosongkan Kota Bandung dalam radius 11 km, Nasution menghadap ke Sutan Sjahrir di Pegangsaan, Jakarta. Jabatan Sjahrir saat itu adalah perdana menteri Republik Indonesia Serikat.

Dalam kesempatan itu, Nasution menerangkan situasi dan kondisi yang dialami warga Bandung, termasuk keberatan untuk mengosongkan kota.

Dalam buku Bandung Lautan Api karya Djajusman (1975), Sutan Sjahrir menjawab keberatan yang disampaikan Nasution.

"Kerjakan saja! TRI kita adalah modal yang harus dipelihara. Jangan dahulu hancur. Harus kita bangun untuk kelak melawan NICA. Pemerintah sipil supaya tetap bertugas di posnya yang sekarang. Karena kalau pergi, pasti NICA yang akan menggantikannya. Jangan diadakan pembakaran dan sebagainya karena nanti yang rugi rakyat kita sendiri juga dan yang harus membangunnya kelak kita juga. Saya sendiri orang yang tak punya.... " ucap Sjahrir.

Begitu tiba di Bandung, Nasution menemui pihak Inggris di Markas Divisi ke-23 Inggris diwakili oleh Kolonel Hunt dari Staf Divisi Inggris di Bandung.

Hunt kembali mengingatkan Nasution soal ultimatum pengosongan, sedangkan Nasution meminta kelonggaran kembali karena tidak mudah mengungsikan 10.000 tentara dan lasykar sambil membawa perlengkapan dalam waktu singkat.

Perundingan akhirnya mentok. Nasution kembali ke markas dengan kebingungan. Setibanya di Pos Komando, ia menerima kawat dari Markas Tertinggi TRI di Yogyakarta tanpa nama pengirim.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini