Sukses

Cantiknya Kaligrafi 3 Dimensi Berbahan Sisa Potongan Bambu

Liputan6.com, Tulungagung - Ahmad Munirulhuda (29), warga Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mampu menyulap sebuah sisa potongan batang bambu menjadi kerajinan kaligrafi tiga dimensi berlafaz Arab.

Menurut Ahmad, ide inspiratif membuat pola kerajinan kaligrafi itu berawal saat membersihkan sisa potongan bambu di pekarangan rumahnya. Setelah dikumpulkan jadi satu, potongan bambu itu hanya menumpuk begitu saja.

Pada saat itu, secara tidak sengaja Ahmad menjumpai pecahan bambu membentuk lafaz Allah. Akhirnya, ia mengombinasikannya dengan cara praktik ulang.

"Pada dasarnya, saya tidak memiliki keahlian sama sekali tentang ini. Ijazah pun lulusan Bahasa Inggris, ya berawal dari ketidaksengajaan tadi hingga terbiasa dan bisa membuatnya," tutur Ahmad saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Rabu, 22 Maret 2017.   

Proses pembuatan kerajinan pun masih tergolong sangat sederhana karena hanya mengandalkan proses manual. Peralatan yang digunakan seadanya, seperti gergaji kayu, kertas gosok (amplas), lem dan pewarna kayu saja.

"Setelah bambu dipotong miring setebal satu centimeter, lalu dilakukan pembersihan dengan kertas gosok agar serabut bekas potongan lebih halus. Setelah itu, potongan sisi miring dibelah menjadi dua kemudian ditata di atas papan membentuk pola lafaznya," kata Ahmad.

Di sisi lain, sekalipun kerajinan kaligrafi tersebut yang hanya bermodal dari sisa potongan bambu, ternyata dapat menjadi penghasilan tambahan lebih dari cukup. Hal itu lantaran karyanya bernilai jual dan banyak diminati pecinta seni lukisan unik di seluruh Indonesia.

"Meskipun belum banyak pesanan, tapi setiap bulannya pasti ada lah," ucap Ahmad.

Ahmad mengaku kini disibukkan memenuhi pemesanan dari luar kota seperti Ponorogo, Surabaya, dan beberapa daerah lain. Pesanan pelanggan kebanyakan modelnya bertuliskan ayat-ayat Alquran yang berlapis kayu dan hardplex.

"Bulan ini saja, saya menyanggupi tiga orang untuk dibuatkan kerajinan bambu, dari wilayah yang tidak sama. Satu orang memesan empat unit sekaligus dan total pemesanan 12 unit. Harganya hampir Rp 10 juta dan sekian unit saja belum selesai karena saya mengerjakan ini sendiri," tutur Ahmad.

Ahmad menerangkan ukuran kaligrafi buatannya setara dengan ukuran pigura foto 10 R dihargai Rp 250 ribu. Sementara, kaligrafi berukuran persegi panjang 50 cm x 75 cm dihargai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta dan lama pekerjaan minimal tiga hari.

"Harga jasanya tergantung tingkat kerumitan membuat polanya, harga terendah sampai harga menengah sesuai dengan bahannya juga, dan harga yang mahal biasanya pelanggan minta background berlapis kayu jati," ujar Ahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini