Sukses

Predator Seksual Tapanuli Selatan Mengaku Cabuli 30 Anak Lelaki

Predator seksual asal Tapanuli Selatan sempat kabur ke Medan dengan alasan mau belajar membuat kebab.

Liputan6.com, Tapanuli Selatan – Pernyataan mengejutkan keluar dari mulut SBH, predator seksual anak-anak lelaki di bawah umur di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Dalam pemeriksaan awal yang dilakukan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Tapsel, pria pengangguran berusia 35 tahun itu mengaku tidak hanya melecehkan secara seksual 17 anak, tetapi 30 anak.

Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Jama Kita Purba mengatakan, pihaknya sempat terkejut dengan pernyataan pelaku. Selama ini, laporan masyarakat yang masuk ke polisi hanya 17 orang.

"Selama ini kita tahu 17, ternyata pelaku bilang ada 30. Ini masih kita dalami. Pelaku masih terus diperiksa," kata Jama, Senin (20/3/2017).

Menurut Jama, pihaknya sempat menjadikan SBH sebagai target operasi karena kabur dari kediamannya. SBH diringkus di kawasan Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan.

Penangkapan berawal dari laporan yang diterima pihaknya. "Ngakunya ke kita, dia di Medan mau belajar buat kebab Turki, karena mau jualan di Medan. Itu pengakuannya," kata Jama.

Mendapat kabar ditangkapnya SBH, salah satu orangtua korban asusila, NH, mengaku lega. NH tetap menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian untuk memproses SBH secara hukum.

"Kami serahkan ke polisi. Kami minta dihukum seberat-beratnya, biar jera dia," ucap pria 40 tahun itu.

Terungkapnya kasus asusila yang dilakukan predator seksual itu setelah NH mendengar pengakuan anaknya, RAH, yang kini berusia 5 tahun. Kejadian itu terjadi Senin, 27 Februari 2017.

Saat itu, RAH dibawa jalan-jalan oleh SBH ke salah satu lokasi di kawasan Batang Angkola. Di sebuah gubuk, RAH dicabuli predator seksual itu.

NH kemudian bersama warga lainnya mencoba menemui pria itu ke rumahnya. Sesampainya warga di rumah SBH, pelaku sudah tidak ada di rumahnya.

"Rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Sebelumnya sudah kami jumpai dia (pelaku), kami bilang jangan kabur dan diselesaikan baik-baik. Tapi Kamis kemarin dia sudah tidak ada di rumahnya," kata NH, Rabu, 8 Maret 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.