Sukses

Ribuan Ikan Mati Misterius di Sungai Batang Alin

Penyebab kematian ribuan ikan masih diteliti.

Liputan6.com, Pasaman Barat - Kematian ikan secara massal kembali terjadi. Ribuan ekor ikan di aliran Sungai Batang Alin Jorong Sungai Tanang Kecamatan SungaiAur Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mati. 

"Benar, warga menemukan ribuan ikan mati yang penyebabnya hingga saat ini belum diketahui karena kita masih menunggu hasil laboratorium," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat, Edi Busti, di Simpang Empat, Minggu, 19 Maret 2017, dilansir Antara.

Dia menegaskan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian ribuan ikan tersebut. Apakah karena aliran limbah pabrik kelapa sawit yang ada atau penyebab lainnya.

"Hasil observasi kami bersama anggota ikan mati di hilir dan saat ini masih menunggu hasil laboratorium karena sampel air dan ikan sudah diambil," katanya.

Penemuan ribuan ikan yang mati mengapung tersebut sejak Sabtu, 18 Maret 2017, sampai Minggu, 19 Maret 2017. Peristiwa tersebut menghebohkan warga setempat. Warga kesal karena peristiwa serupa sudah pernah terjadi sebelumnya.

Untuk memastikannya, Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat masih menunggu hasil uji ke UPTD Balai Laboratorium Kesehatan di Provinsi Sumbar terhadap sampel air sungai dan ikan mati.

"Nanti akan diketahui penyebab ikan mati tersebut dari hasil uji laboratorium. Apakah betul karena limbah cair pabrik kelapa sawit atau karena ada penyebab lain," kata dia.

Seperti diketahui, pabrik kelapa sawit yang ada dekat sungai itu saat ini masih dalam pengawasan Pemkab Pasaman Barat karena diduga limbah kedua pabrik itu tidak layak melebihi baku mutu yang ada.

"Kita belum memastikan apakah penyebab ikan mati itu akibat limbah atau tidak. Kita tunggu saja hasil labor," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat Iptu Farel membenarkan adanya ribuan ikan mati di Sungai Batang Alin tersebut.

"Apa penyebab pastinya belum kami ketahui. Kami masih menunggu hasil labor dari Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat," kata Farel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini