Sukses

Di Tengah Geger Banjir Jambi, Belasan Rumah Justru Terbakar

Saat ribuan warga Jambi terdampak banjir yang merendam delapan kabupaten, belasan rumah ludes terbakar di Tanjung Jabung Barat.

Liputan6.com, Jambi - Ribuan warga Jambi terdampak banjir yang merendam delapan kabupaten di provinsi itu. Di tengah kungkungan banjir, bencana lain menghantam. Sebanyak 14 rumah warga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), ludes terbakar.

Kebakaran tersebut terjadi di dua lokasi. Yakni di Jalan Jenderal Sudirman dan Gang Kelinci, RT 12, Kelurahan Tungkal IV, Kecamatan Tungkal Ilir, yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari rumah dinas Bupati Tanjabbar.

"Kejadiannya Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Penyebabnya belum tahu pasti," ucap Heri (30), salah seorang warga Kota Kualatungkal, ibu kota Kabupaten Tanjabbar, Sabtu, 18 Maret 2017.

Geger api di ibu kota Kabupaten Tanjabbar itu memantik Gubernur Zumi Zola untuk melihat langsung lokasi kejadian. Menempuh lebih dari empat jam perjalanan dari Kota Jambi, Sabtu sore, rombongan Zumi Zola tiba di Kota Kualatungkal.

Di depan Zumi Zola, Bupati Tanjabbar Safrial MS menyebutkan, api membakar 17 rumah warga. Sebanyak 14 rumah di antaranya ludes terbakar, satu rumah rusak berat dan dua lainnya rusak ringan. Sementara warga korban kebakaran itu ada 20 KK dengan total 71 jiwa.

"Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," ujar Safrial.

Pada kesempatan itu, Zumi Zola juga memberikan bantuan berupa 400 kilogram beras, lauk pauk sebanyak 20 paket, selimut 20 lembar, matras 20 lembar, tenda gulung 20 lembar, paket perlengkapan keluarga 20 paket, mi instan 16 dus, dan uang Rp 115 juta. Sementara penyebab kebakaran masih diselidiki aparat terkait.

"Kami berharap para korban bisa tabah dan bersabar. Ke depan saya imbau lebih berhati-hati karena api bisa saja membakar meski di saat musim hujan tiba," ujar Zumi Zola.

Kota Kualatungkal di Kabupaten Tanjabbar merupakan daerah di pesisir timur Jambi. Daerah yang biasa disebut kota pelabuhan di Jambi ini memang terkenal sebagai daerah rawan kebakaran. Kontur tanahnya yang sebagian besar adalah gambut menyebabkan warga setempat mendirikan rumah berbahan dasar kayu.

Kondisi angin pesisir laut yang kencang, ditambah rumah warga yang padat dan berbahan kayu menyebabkan api cepat membakar dan menyebar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.