Sukses

Geger 76 Granat Aktif Peninggalan Belanda di Tegal

Granat-granat itu ditemukan oleh petani bawang saat sedang menggali tanah menggunakan garpu besi.

Liputan6.com, Tegal - Sejumlah warga Tegal, Jawa Tengah geger dengan temuan sebanyak 76 granat aktif jenis nanas yang terpendam di tanah pekarangan di Kelurahan Slawi Setan. Granat-granat itu ditemukan oleh petani saat sedang menggali menggunakan garpu untuk menanam bawang merah, Jumat, 17 Maret 2017 sekitar pukul 15.00 WIB.

"Saya lagi gali tanah untuk persiapan tanam bawang merah pakai garpu besi," ujar Wasro (60), salah seorang petani bawang yang menemukan puluhan granat itu.
 
Beruntung saat ditemukan pertama kali, granat yang diduga peninggalan jaman Belanda yang masih aktif itu tak sampai meledak dan melukai. Sebab, sebelum menemukan granat itu, garpu besi yang digunakan saat mencangkul seperti menyentuh benda keras seperti batu.

"Setelah dicek ternyata itu besi bulat yang ternyata setelah dicek sama polisi dan TNI, itu granat. Untung saja nggak sampai meledak," ujar dia.

Adapun lokasi penemuan granat berada di area pekarangan, tak jauh dari Markas Batalyon Zeni Tempur (Zipur) 4/TK Slawi.

"Sebenarnya itu, pertama kali nemu besi bulat granat itu dari Kamis. Tapi, memang baru dilaporkan ke Markas Batalyon Zipur dan kepolisian (pada Jumat)," ujar Wasro.

Wasro menjelaskan awal mula penemuan itu. Dia dan kedua rekan sesama buruh tani, Tomi Adi Saputra (21) dan Mujiono (59) sedang menggali tanah menggunakan garpu besi. Saat itu mereka menemukan lima granat jenis nanas.

Setelah digali lagi, mereka bertiga dikagetkan dengan ditemukanya puluhan granat lainnya yang kondisinya sudah berkarat.

"Tadi total sudah dihitung ada 76 granat yang ditemukan. Kebetulan ditemukannya tadi ngumpul di satu tempat. Dugaan saya juga masih ada lagi banyak granat yang masih di dalam tanah," kata dia.

Temuan puluhan granat aktif jenis nanas di areal pekarangan itu membuat geger ratusan masyarakat setempat. Mereka berbondong-bondong mendatangi lokasi karena penasaran ingin melihatnya langsung.

Agar tak membahayakan warga, karena granat jenis nanas itu masih aktif, pihak kepolisian setempat memasang garis polisi agar masyarakat tidak terlalu dekat karena sangat membahayakan. Sebab granat itu masih berada di lokasi penemuan awal.

"Penasaran saya mas makanya datang ke sini, katanya warga ada yang nemu granat peninggalan jaman Belanda yang jumlahnya banyak," ucap Karto (40), warga Slawi.

Ia dan dua tetangganya sengaja datang ke lokasi kejadian untuk menyaksikan proses evakuasi temuan granat-granat aktif itu.

"Ini kan mau dievakuasi granatnya. Nanggung kalau pulang karena sebentar lagi mau diamankan granatnya. Tunggu dulu lah sambil lihat-lihat, jarang-jarang ada temuan kaya gini," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diduga Masih Ada Ratusan Granat Yang Terpendam

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo membenarkan jika ada temuan puluhan granat di areal pekarangan di Kelurahan Slawi Wetan.

"Ya memang ada temuan itu (granat). Tugas kami hanya mengamankan lokasi penemuannya. Dan juga kan pekarangan itu masih di area Markas Batalyon Zipur 4/TK," ucap Bambang Purnomo.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kodim dan Kodam terkait evakuasi puluhan granat jenis nanas yang diduga kuat masih aktif.

"Sudah kami koordinasikan dengan Kodim dan Kodam. Tadi juga sudah contak Gegana Brimob Detasemen IIB Pekalongan untuk membantu evakuasi. Karena dugaan awal masih banyak lagi ratusan granat lainya yang masih terpendam tanah tak jauh dari lokasi pertama itu," dia menambahkan.   

Bambang pun mengimbau kepada masyarakat yang berada tak jauh dilokasi penemuan granat agar tidak memaksa terlalu mendekat. Karena sangat berbahaya dan dikhawatirkan terjadi sesuatu diluar dugaan.

"Masyarakat tolong jangan mendekat dulu, granat ini jumlahnya banyak. Apalagi kalau masih aktif dan sewaktu-waktu bisa diluar kendali," dia memungkasi.


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.