Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Kemesraan Cucu dan Nenek Pengemis Berakhir

Dalam Top 3 Berita Hari Ini, kisah pertemuan Mbah Supini, sang nenek pengemis dengan pemuda yang mengaku cucunya berujung pada eksploitasi.

Liputan6.com, Semarang - Top 3 Berita Hari Ini teratas di kanal Regional digemparkan dengan berita seorang nenek tua berusia 93 tahun yang dipaksa mengemis oleh cucu angkatnya di jalanan Kota Semarang, Jawa Tengah.

Namun, berkat seorang netizen yang merekam aksi sang cucu dan mengunggahnya ke media sosial, Suwarno berhasil diamankan.

Pertemuan Suwarno dengan Mbah Supini berawal dari pertemuan keduanya di sebuah emperan kios. Di sanalah Mbah Supini menghabiskan waktunya setiap hari, usai pasar terbesar di Kota Semarang terbakar.

Momen itu pun tak disia-siakan Suwarno. Dengan mengaku sebagai cucunya, pemuda itu memperdaya Mbah Supini yang kondisinya sangat lusuh dan tak berdaya. Ia menjadikan Mbah Supini sebagai pengemis.

Mbah Supini yang renta tak bisa berbuat banyak saat cucunya menyuruhnya untuk mengemis.

Berita lainnya yang tak kalah menghebohkan, seorang perempuan di Jambi, melahirkan bayi yang sudah membatu.

Menurut para dokter yang membantu persalinannya, dalam 400 tahun terakhir, hanya ada 300 kasus bayi membatu atau lithopedion di dunia.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Selasa (7/3/2017).  

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Kisah Pertemuan Nenek Pengemis dan 'Cucu' Berujung Eksploitasi

Mbah Supini dengan tongkat

Nama nenek pengemis itu Supini. Usianya sudah 93 tahun. Ia berasal dari kaki Gunung Andong, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dalam tiga hari terakhir, nama nenek Supini melambung karena menjadi korban eksploitasi.

Oleh Suwarno, warga Sragen, Mbah Supini dipaksa menjadi pengemis di Kota Semarang. Mbah Supini adalah nenek yang dipaksa mengemis.

Entah sejak kapan, Mbah Supini setiap harinya tidur di kawaan Pasar Johar. Ketika pasar terbesar di Semarang, Jawa Tengah itu terbakar, Mbah Supini termasuk yang sibuk mengungsi. Ketika itu, ia tidur di lantai dua, emperan sebuah kios.

Kehidupan semacam itu dijalaninya berpuluh-puluh tahun. Hingga, ia ditemukan Suwarno yang kemudian mengeksploitasinya dan menjadikannya pengemis. Setiap hari, ia harus bangun pagi, mematut diri, kemudian menunggu jemputan Suwarno.

Selengkapnya...

2. Mengandung 37 Tahun, Perempuan Jambi Lahirkan Bayi Batu

Ilustrasi jasad bayi

Seorang perempuan di Jambi melahirkan bayi yang sudah membatu. Menurut dokter, bayi tersebut mengalami mumifikasi setelah bertahun-tahun berada dalam kandungan sang ibu.

Dengan operasi selama sekitar 2,5 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi pada Senin, 6 Maret 2017, para dokter mengeluarkan bayi dalam keadaan tidak bernyawa yang menurut perkiraan sudah 37 tahun berada dalam kandungan sang ibu tersebut.

Perempuan yang melahirkan bayi itu berusia 60 tahun dan tidak mengetahui bahwa dia sedang mengandung.

Keberadaan bayi dalam kandungannya diketahui setelah sang ibu memeriksakan diri ke dokter.

Selengkapnya...

3. 10 Lokasi Wajib Saat Berkunjung ke Yogyakarta, Mana Favoritmu?

Konon, dahulu putri dan selir raja mandi di kolam pemandian Taman Sari Yogyakarta ini. Foto : @cikinong | Forum Liputan6

Menurut Staf Bidang Promosi dan Event Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Parwono, minat wisata ke Yogyakarta semakin meningkat yang diindikasikan dengan jumlah penerbangan menuju dan dari Bandara Adi Sutjipto yang bertambah.

Secara umum, wisata Yogyakarta terbagi menjadi wisata budaya, wisata pendidikan, dan wisata alam. Tempat wisata yang tersedia juga tak lagi terpusat di Kota Yogya, tetapi meluas hingga ke empat kabupaten di DIY, yakni Kulon Progo, Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.

Salah satu warga yang ditemui di Jogya Day mendata ada 10 tempat wisata yang wajib dikunjungi saat ke Yogyakarta.

Salah satunya Keraton Yogyakarta. Keraton yang dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 1756 itu merupakan hasil dari perjanjian Giyanti 1755. Perjanjian itu membagi wilayah Kerajaan Mataram menjadi Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.